Bisnis.com, BLITAR — Tingkat kunjungan wisatawan ke Kab. Blitar sudah mendekati normal, hampir sama dengan sebelum Covid, dampak dari penerapan protokol kesehatan atau Prokes yang ketat di objek-objek wisata.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Kab. Blitar Akhsin Al Fata mengatakan dengan diterapkan prokes yang ketat, yakni penerapan 3 M, menggunakan masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, maka wisatawan mempunyai kepercayaan diri untuk datang berwisata mengunjungi objek-objek wisata di daerah tersebut.
“Yang juga meningkatkan kepercayaan wisatawan, penanganan Covid di Kab. Blitar dinilai baik oleh masyarakat sehingga bisa dikendalikan,” ujarnya di Blitar, Rabu (11/11/2020).
Sebagai gambaran, kata Akhsin yang juga Direktur Pengembangan Bisnis Kampung Coklat, di Kampung Coklat sendiri. Pada libur panjang akhir Oktober, tingkat kunjungan sudah mencapai 8.000 wisatawan/hari, terutama pada Sabtu dan Minggu.
Pada pekan lalu, kata dia, tingkat kunjungannya juga stabil bila dibandingkan sebelum Covid, yakni sekitar 7.000 wisatawan/hari. Angka ini lebih tinggi daripada kunjungan wisatawan pada akhir pekan pertengahan Oktober yang sekitar mencapai 5.000 wisatawan/hari, dan akhir pekan pada September yang mencapai 4.000 wisatawan/hari. Untuk weekday sekitar 1.000 wisatawan/hari.
“Share dari Kampung Coklat pada kunjungan wisata ke Kab. Blitar mencapai 25 persen, jadi kalau total kunjungan wisatawan ke objek-objek wisata lainnya tentu lebih banyak,” ucapnya.
Baca Juga
Dari pengamatan di lapangan, baik pengelola dan wisatawan sudah melaksanakan prokes dengan baik dan benar. Untuk menghindari kerumunan massa, pengelola membolehkan wisatawan masuk sekitar 50 persen dari kapasitas ruang.
Begitu juga dengan pengaturan lain, seperti kewajiban menggunakan masker, dan menyediakan tempat cuci tangan di depan objek wisata. Jika pengunjung banyak, pengelola mengalihkan dengan meneteskan hand sanitizer pada tangan pengunjung agar tidak terjadi penumpukan massa karena antri di tempat cuci tangan.
“Kami bahkan menerapkan protokol yang lebih ketat dari 3 M karena mengacu standar dari Kemenparekraf, yakni CHSE (clean lines, health, safety, environment),” katanya.
Objek wisata di Kab. Blitar juga bertambah dua menjadi 24 objek wisata dari total 44 objek wisata karena dianggap memenuhi syarat melaksanakan protokol kesehatan.
Sementara itu, Pjs Bupati Blitar Budi Santosa memimpin operasi penegakan protokol kesehatan penanggulangan Covid-19 atau virus Corona di Pantai Serang, Minggu (8/11/2020).
Budi menjelaskan, kegiatan operasi nonyustisi ini merupakan bagian upaya menangkal dan menanggulangi wabah virus Corona di Kabupaten Blitar. Pemkab Blitar juga menggencarkan tracing, testing, treatment, melalui influencer di setiap kecamatan dan kegiatan operasi yustisi serta nonyustisi.
Influencer ini, menurut Budi Santosa berupa woro-woro ke setiap Kecamatan, Polsek, Koramil, dan tempat keramaian untuk penegakan protokol kesehatan.
“Langkah-langkah pencegahan Covid-19 terus kita galakkan, termasuk melibatkan peran masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda yang peduli corona. Apabila semua lapisan masyarakat berjalan satu frekuensi melawan serangan virus corona maka dalam waktu dekat status wilayah segera turun kasta menjadi zona kuning bahkan hijau,” ungkapnya.(K24)