Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perpaduan Operasi Yustisi dan Tes PCR Masif Tekan Corona di Jatim

Tingkat penularan atau Rate of Transmission (Rt) Covid-19 di Jatim bertahan di angka di bawah 1 selama 9 hari ini.
Ilustrasi./Bisnis-Hendri T Asworo
Ilustrasi./Bisnis-Hendri T Asworo

Bisnis.com, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengklaim telah berhasil mengendalikan tingkat penularan atau Rate of Transmission (Rt) Covid-19 yang bertahan di angka di bawah 1 selama 9 hari ini.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan keberhasilan dalam mengendalikan Rt tersebut merupakan buah dari berbagai upaya agresif seperti operasi yustisi, testing dan isolasi dalam dua pekan terakhir.

“Alhamdulillah, operasi yustisi yang diikuti dengan testing PCR dan isolasi yang agresif dengan jemput bola ini cukup efektif untuk menekan kasus baru. Jumlah testing sampel PCR di Jatim terus naik hingga menjadi tertinggi kedua setelah DKI Jakarta, tapi kasus positif Covid-19 yang ditemukan justru menurun,” katanya, Rabu (30/9/2020).

Khofifah menjelaskan, pelaksanaan operasi yustisi sejak 14 September 2020 oleh tim Covid-19 Hunter dari Polda Jatim, Kodam V Brawijaya dan Forkopimda Jatim ini dilakukan sesuai dengan Pergub No. 53 Tahun 2020.

Adapun dari hasil operasi yustisi yang digelar di 40.745 titik di Jatim itu didapati ada 592.634 orang yang terjaring melanggar protokol kesehatan. Lebih rinci, jumlah teguran sebanyak 484.044 teguran, hukuman sosial kepada 87.862 orang, denda administratif kepada 20.728 orang, penyitaan KTP sebanyak 10.249 buah, percobaan kurungan kepada 1 orang dan penutupan tempat usaha di 36 lokasi.



Operasi yustisi itu juga dibarengi dengan testing, yang hingga 29 September 2020, Jatim telah melakukan kegiatan rapid test sebanyak 943.088 tes dan tes PCR sebanyak 336.369 sampel. Jumlah testing tersebut merupakan terbanyak kedua setelah DKI Jakarta.

Berdasarkan kurva tren tambahan kasus harian yang dirilis Kemenkes, di saat kurva Jakarta, Jateng dan Jabar cenderung naik, Jatim cenderung melandai, dan tingkat penularannya pun stabil di bawah angka 1 yakni lebih tepatnya 0,8.

“Rate of Transmission per hari ini menjadi terendah se-Indonesia. Apabila ini bisa di pertahankan sampai 14 hari, maka penyebaran Covid-19 di Jatim menjadi relatif terkendali,” imbuh Khofifah.

Menurut data Satgas Covid-19 Jatim, hingga 29 September 2020, total kasus positif Covid-19 mencapai 43.450 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 36.708 orang telah sembuh atau 84,48%, dan yang meninggal sebanyak 3.162 orang atau 7,28 persen. Sementara, pasien positif yang masih dirawat sebanyak 3.580 orang (8,24 persen).

“Kalau dibandingkan dengan daerah lain, kasus positif yang masih dirawat di Jatim relatif lebih sedikit. Di Jateng yang dirawat masih 4.962 kasus, Jabar 8.075 kasus, dan Jakarta 12.106 kasus,” katanya.

Mantan Menteri Sosial itu menambahkan, untuk mendorong tingkat kesembuhan, pihaknya memastikan telah menyediakan fasilitas perawatan yang memadai. Jumlah bed ICU dan isolasi di Jatim saat ini tercatat 7.591 dengan tingkat bed occupancy rate (BOR) 38 persen atau hanya terpakai 2.918 bed alias masih dibawah standar WHO 60 persen.

"Dengan capaian ini, saya berharap Jatim bisa terus patuhi protokol kesehatan, jangan abaikan 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Kita akan terus testing, tracing dan isolasi agar kasus baru bisa konsisten turun,” imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper