Bisnis.com, SURABAYA - Jumlah wisatawan domestik di Jawa Timur diperkirakan turun hingga 80 persen sampai akhir tahun akibat dampak dari Covid-19.
Sinarto, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, mengatakan prediksi penurunan hingga 80 persen itu berdasarkan dari akumulasi pergerakan wisatawan domestik sejak Januari-Juli 2020 atau saat awal-awal pandemi.
"Angka pergerakan wisnus (wisatawan nusantara/wisatawan domestik) di Daya Tarik Wisata (DTW) sampai Juli tercatat 11.331.567, turun 76,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Maka sampai akhir tahun perkiraanya akan turun sampai 80 persen," jelasnya, Jumat (4/9/2020).
Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, jumlah wisatawan domestik pada 2019 tercatat mencapai 82.417.694 orang. Namun sesuai prediksi penurunan 80 persen, maka proyeksi jumlah wisatawan domestik sampai Desember 2020 hanya sekitar 16.494.339 orang.
Meski begitu, Sinarto berharap ada pergerakan yang lebih positif setelah sejumlah DTW melakukan re-opening disertai dengan penerapan protokol kesehatan.
Adapun hingga kini DTW di Jatim yang sudah melakukan re-opening sebanyak 496 DTW dari total 969 DTW yang ada, dengan tingkat kunjungan mencapai 946.680 orang.
Sementra itu usaha pariwisata yang sudah re-opening sebanyak 869 hotel dari total 2.225 hotel di Jatim, dan sebanyak 2.934 restoran/rumah makan telah buka kembali dari total 4.203 restoran yang ada di Jatim.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Dadang Hardiwan mengatakan tingkat kunjungan wisatawan asing melalui Bandara Internasional Juanda pada Juli 2020 tercatat turun 21,65 persen dibandingkan Juni, yakni dari 97 menjadi 76 kunjungan.
"Kalau Juli ini dibandingkan Juli tahun lalu, turunnya mencapai 99,69 persen yang jumlahnya mencapai 24.914 kunjungan pada 2019. Memang ini merupakan dampak dari pandemi terhadap kunjungan orang asing," katanya.
Dengan dibukanya kembali usaha wisata, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jatim pada Juli 2020 mulai meningkat tipis 5,70 poin yakni menjadi 28,57 persen
"TPK hotel bintang 2 sebesar 34,72 persen yang merupakan TPK tertinggi dibandingkan TPK hotel berbintang lainnya," imbuhnya.