Bisnis.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parwansa telah memastikan pemenuhan kebutuhan bagi para santri di Ponpes Darussalam Banyuwangi yang diketahui telah menjadi klaster Covid-19.
Gubernur Khofifah mengatakan pihaknya telah memantau langsung dan mendirikan posko logistik sert dapur umum di sekitar komplek Ponpes Darussalam Blokagung guna mengamankan kebutuhan pangan dan logistik.
"Kita bentuk tim food security untuk kurang lebih 5.000 orang santri yang menjalani isolasi di dalam wilayah pesantren. Ini menjadi penting untuk menyiapkan standard kalori, gizi dan pastikan makanannya secure," katanya, Kamis (3/9/2020).
Khofifah menambahkan selain menjaga suplai nutrisi, dia juga mengingatkan pentingnya upaya peningkatan imunitas tubuh melalui kegiatan olahraga.
"Pastikan mereka termonitor dengan format yang membuat mereka bahagia, perawatan dengan nakes yang memadai, karena nutrisi cukup dan olahraga ini telah terbukti menghasilkan 100% kesembuhan bagi pasien, seperti yang dilakukan di RS Darurat Lapangan," jelasnya.
Adapun untuk mencukupi kebutuhan layanan medis, Pemprov Jatim mengirimkan 1.000 APD, 7.000 masker, 30 tenaga medis dan 15 tenaga swabber untuk memastikan santri mendapatkan layanan medis sebaik mungkin.
Dalam pantauan langsung Gubernur Khofifah pada 2 September 2020 itu, Ponpes Darussalam juga mendapatkan bantuan berupa 5 ton beras, 500 dus mie instan, 200 liter minyak goreng, 5.000 butir vitamin C, dan uang tunai sebesar Rp105 juta.
Khofifah pun mengimbau masyarakat agar tidak menanamkam stigma buruk terhadap orang yang terpapar Covid-19 karena sakit itu bukanlah aib. Jika terdeteksi, tambahnya, tidak perlu disembunyikan, justru agar penanganan bisa lebih cepat.
Ponpes Darussalam Banyuwangi menjadi klaster Covid-19 setelah 622 santrinya dinyatakan positif tertular Virus Corona.