Bisnis.com, SURABAYA - Upaya mendongkrak sektor pariwisata dari kategori pertunjukan di Jawa Timur dinilai masih sangat berisiko untuk dilakukan terutama di Surabaya mengingat kasus Covid-19 masih tinggi.
Pengamat ekonomi dari Universitas Airlangga Imron Mawardi mengatakan kategori pertunjukan saat ini memang belum waktunya terutama di daerah dengan zona merah dan orange karena sebuah pertunjukan mengarah pada satu titik yang bisa menimbulkan kerumunan.
"Kategori pertunjukan memang belum waktunya apalagi di Surabaya. Logikanya, untuk urusan yang lebih penting dari itu seperti sekolah saja masih tarik ulur, padahal jauh lebih urgent dari pertunjukan," jelasnya kepada Bisnis, Minggu (30/8/2020).
Baca Juga
Namun, lanjutnya, untuk pariwisata di alam terbuka seperti Gunung Bromo atau pantai masih sangat memungkinkan dalam melaksanakan social distancing karena ada area yang sangat luas.
Menurutnya, belum tepatnya wisata pertunjukan dibuka bukan hanya soal risiko penyebaran virus, tetapi juga lebih kepada pesan yang timbul di masyarakat, yakni masyarakat bisa menggangap tidak ada risiko ketika ada pelonggaran.
"Dampak mulitplayer nya, kalau diberi kelonggran bisa dianggap sekarang sudah saatnya tidak terkekang, dan itu lebih bahaya. Ada peringatan World Bank, September adalah puncak pandemi di Asia Tenggara, ini perlu diantisipasi. Kalau dilonggarkan nanti dampaknya akan semakin lama," imbuhnya.