Bisnis.com, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur memaparkan jumlah wilayah zona merah Covid-19 di Jatim telah berkurang kini tersisa 3 wilayah yakni Kota Surabaya, Gresik dan Pasuruan.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan penurunan zona merah tersebut sejalan dengan tren kesembuhan pasien Covid-19 yang lebih tinggi dibandingkan bertambahnya jumlah pasien baru. Tercatat per 21 Juli 2020, ada tambahan pasien sembuh sebanyak 384 orang, dan tambahan kasus positif baru 283 orang, dan tambahan meninggal baru sebanyak 28 orang.
“Saya mau sampaikan terima kasih kepada tenaga kesehatan dan rumah sakit yang telah berupaya agar pasien sembuh. Ini kerja keras semua pihak dengan berbagai inovasi, termasuk keberadaan Kampung Tangguh jadi bagian penting dalam pencegahan penularan,” jelasnya dalam konferensi pers, Selasa (21/7/2020).
Khofifah menjelaskan puncak kenaikan zona merah di Jatim tertinggi pada 1 Juni – 5 Juli, zona merah mencapai 10-15 daerah. Kurva zona merah itu pun turun dan kini menjadi 3 daerah zona merah.
Baca Juga
“Sebanyak 92,11 persen zonasi di Jatim terbebas dari zona merah sesuai rilis dari Gugus Tugas pusat, dan 15 indikator epidemiologi, tapi harus tetap waspada karena zona oranye bila tidak disiplin protokol kesehatan bisa kembali merah,” ujarnya.
Berdasarkan data Pemprov Jatim pada 14 Juli 2020, total zona merah di Jatim masih tercatat 6 daerah atau setara 15,79 persen yakni di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Bojonegoro, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Mojokerto.
Namun per 21 Juli 2020, jumlah zona merah berkurang menjadi sisa 3 wilayah atau setara 7,89 persen, yakni Kota Surabaya, Gresik, dan Kota Pasuruan.
Sedangkan zona oranye tercatat ada 28 kota/kabupaten, dan zona kuning sudah ada 7 kota/kabupaten yakni Bondowoso, Madiun, Probolinggo, Ngawi, Tulungagung, Pacitan dan Lumajang.
Adapun zona merah merupakan daerah dengan risiko tinggi, zona oranye merupakan risiko sedang, dan zona kuning merupakan risiko rendah.
Secara kumulatif kasus positif di Jatim hingga 21 Juli 2020 tarcatat ada 18.828 kasus. Dari jumlah itu sebanyak 10.065 orang telah sembuh (53,45 persen), yang meninggal sebanyak 1.461 orang atau setara 7,75 persen, dan yang masih dirawat ada 7.302 orang (38,8 persen).