Bisnis.com, SURABAYA - Jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Surabaya sebanyak 7.209 orang per Minggu (12/7/2020).
Dari jumlah kasus positif tersebut, 3.122 orang (43,31 persen) dirawat, 3.477 orang (48,23 persen) sembuh dan 610 orang (8,46 persen) konfirmasi meninggal.
Bila dirinci dari kasus yang terkonfirmasi, sebanyak 1.569 orang (50,26 persen) dirawat di rumah, 257 orang (8,23 persen) isolasi gedung dan 1.296 orang (41,51 persen) isolasi RS.
Adapun pasien dalam pengawasan sebanyak 5.808 orang. Dari total jumlah tersebut, 2.247 orang (38,69 persen) dirawat, 3.106 orang (53,48 persen) sehat dan 455 (7,83 persen) meninggal.
Bila dirinci dari total PDP yang dirawat sebanyak 1.275 orang (56,74 persen) isolasi rumah dan 972 orang (43,26 persen) isolasi rumah sakit.
Data dari Provinsi Jawa Timur menyebutkan dari total konfirmasi di Surabaya sebanyak 54 persen laki-laki dan 46 persen perempuan. Bila diperinci berdasar umur, kasus konfirmasi terbanyak pada rentang usia 40-49 tahun dan posisi setelahnya usia 50-59 tahun.
Sementara indikator Rt alias gambaran virus menyebar pada suatu daerah yang menunjukkan orang terinfeksi dari orang yang sudah terinfeksi per 1 Juli di Kota Surabaya pada rentang 0,89 sampai 1,32, atau estimasi 1,09.
Gencar Sosialisasi
Menghadapi kasus Covid-19 yang masih tinggi, Wali Kota Surabaya memilih terjun langsung ke daerah dengan kasus tertinggi. "Saya mencoba mengetuk hati warga Surabaya dengan cara sosialisasi ke kampung-kampung," ujar Risma dirilis Humas Pemkot Surabaya.
Didampingi beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya, petugas Linmas, Satpol PP hingga jajaran kepolisian, Risma juga keliling di Kecamatan Sawahan, Minggu (12/7/2020). Ia juga kawasan perkampungan Rungkut.
Dibonceng sepeda motor, Wali Kota mendatangi Pasar Pakis, Jalan Girilaya, Pasar Krempyeng Putat Jaya, Pasar Mbok Abang, Banyu Urip Kidul gang V, Banyu Urip Kidul gang VI, Simo Gunung Kramat Timur, Simo Kwagean Kuburan, Jalan Simo Kwagean, Petemon gang III, Petemon Kuburan, Pasar Ghanok, Petemon Kuburan gang III, Kedung Anyar, Kedung Doro, Mangkunegara dan Jalan raya Kembang Kuning.
"Saya mencoba mengetuk hati warga Surabaya dengan cara melakukan sosialisasi ke kampung - kampung" -Tri Rismaharini-
— Humas Kota Surabaya (@BanggaSurabaya) July 12, 2020
Tidak hanya satu lokasi, Bu Risma juga kembali masuk ke zona merah Surabaya, yaitu di Rungkut.
[A SHORT THREAD] pic.twitter.com/xc3dhDozsy
Adapun saat di Rungkut, Wali Kota masuk ke Jalan Kedung Baruk, Kedung Asem, Rungkut Lor, Rungkut Kidul, Pasar Soponyono, Pasar Paing, dan beberapa tempat lainnya.
Selama blusukan ke kampung-kampung dan gang-gang kecil itu, Risma mengingatkan warga untuk selalu menggunakan masker dan jaga jarak.
"Jadi, kita semua turun untuk sosialisasi ini, di kecamatan sampai tingkat kasi yang turun, kelurahan juga sampai tingkat kasi turun terus untuk sosialisasi ini," ujarnya.
Sedangkan yang disasar untuk sosialisasi ini, diutamakan adalah wilayah-wilayah yang tingkat kasusnya masih terbilang tinggi di Kota Surabaya. Akhir pekan lalu, Risma juga sempat blusukan di wilayah Kecamatan Tambakasari, karena memang di wilayah ini kasus pasien terkonfirmasi Covid-19 tertinggi di Surabaya.
"Yang tertinggi di Tambaksari dan saya sudah ke sana. Kemudian kedua di Sawahan dan ketiga di Rungkut dan Bubutan. Kami akan terus lakukan sosialisasi ini," katanya.
Presiden Beri Perhatian
Presiden Joko Widodo meminta penanganan Covid-19 di delapan provinsi termasuk Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Papua diprioritaskan.
"Concern (perhatian) kita untuk memasifkan 3 T, testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (penanganan) dengan prioritas khusus testing, tracing, dan treatment ini di delapan provinsi (antara lain) Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Papua," katanya di Istana Merdeka Jakarta, Senin.
Dalam rapat terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi COVID-19" yang dihadiri menteri-menteri dalam Kabinet Indonesia Maju itu, Presiden mengatakan bahwa pemeriksaan COVID-19 harus ditingkatkan dengan menambah fasilitas laboratorium dan mobil laboratorium.
"Untuk tes harus ditingkatkan jumlah PCR (polymerase chain reaction) Test dengan menambah jumlah lab-lab di daerah ditambah mobil lab PCR yang kita harapkan target yang saya sampaikan bisa tercapai yaitu 30 ribu," katanya.
Presiden juga mengemukakan pentingnya pelacakan kasus serta pemantauan terhadap orang-orang yang berisiko terinfeksi virus corona penyebab Covid-19.
Hingga Minggu (12/7/2020), jumlah akumulatif pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 75.699 orang dengan jumlah pasien yang sudah sembuh sebanyak 35.638 orang dan pasien yang meninggal dunia 3.606 orang.
Kasus Covid-19 sudah menyebar di seluruh provinsi di Indonesia dengan kasus terbanyak ada di Jawa Timur (16.658) disusul DKI Jakarta (14.517), Sulawesi Selatan (6.973), Jawa Tengah (5.473), Jawa Barat (5.077), Kalimantan Selatan (4.146), Sumatera Selatan (2.653), Sumatera Utara (2.323), Papua (2.267), Bali (2.195), Sulawesi Utara (1.660), Banten (1.593), Nusa Tenggara Barat (1.550), dan Kalimantan Tengah (1.196).
Penambahan kasus positif Covid-19 secara nasional kemarin tercatat 2.657 kasus. Ini lampu merah buat kita.
— Joko Widodo (@jokowi) July 10, 2020
Dalam kunjungan ke Posko Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Kalteng, saya mengingatkan pemerintah daerah agar berhati-hati menerapkan adaptasi tatanan kehidupan baru. pic.twitter.com/03CptKCyDb