Bisnis.com, SURABAYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 4 Jawa Timur sejauh ini terus mengingatkan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) dan Pemprov Jatim agar segera mengisi kekosongan jabatan direktur agar tidak menggangu kinerja.
Kepala OJK Regional 4 Jatim, Bambang Mukti Riyadi mengatakan memang proses pengisian jabatan direksi tidak sepenuhnya menjadi kendali OJK, tetapi memang ada beberapa hal yang harus dipenuhi Bank Jatim untuk menuju pengisian direktur utama.
“Kita sudah memberikan peringatan berkali-kali kepada Bank Jatim tapi memang prosesnya butuh waktu. Kita mendorong Bank Jatim untuk segera mengurusi dan menindaklanjuti,” katanya kepada Bisnis, Kamis (9/7/2020).
Dia mengatakan jika jabatan direktur utama dan direktur konsumer dan ritel terus kosong, pada ujungnya adalah bisa menggangu kinerja perbankan secara keseluruhan.
Bambang menambahkan memang pemenuhan pengisian jabatan ini dilakukan secara bertahap bahkan Pemprov Jatim sebelumnya juga sudah membuka lowongan. Namun pemenuhan jabatan tersebut diperkirakan masih menunggu RUPS Luar Biasa mengenai proses pemenuhan tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Komisi C DPRD Jawa Timur berencana menggunakan hak interpelasi terhadap Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa terkait belum terisinya jabatan direktur di PT Bank Pembangunan Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) hingga saat ini.
Baca Juga
Hanya saja, saat dimintai keterangan soal kekosongan jabatan Bank Jatim tersebut, Gubernur Khofifah enggan berkomentar.
Seusai acara peluncuran perluasan layanan Lumbung Pangan Jatim di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (9/7/2020), Khofifah hanya diam, tidak menanggapi lalu langsung berjalan menuju ruang lain saat ditanya soal Bank Jatim. Petugas protokol juga sempat menghentikan Bisnis untuk tidak mengejar dan meminta wawancara Khofifah.