Bisnis.com, SURABAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur merilis tren inflasi pada Juni 2020 sebesar 0,28 persen dengan tingkat inflasi tertinggi berada di Kota Malang 0,44 persen.
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan tingkat inflasi Jatim tersebut didorong oleh adanya kenaikan harga-harga komoditas seperti angkutan udara yang naik 16,50 persen, disusul daging ayam ras naik 9,96 persen, dan telur ayam ras 8,04 persen.
Termasuk, angkutan antar kota mengalami perubahan harga yakni naik 15,21 persen, cumi-cumi naik 7,48 persen dan alpukat 26,8 persen.
"Namun begitu laju inflasi kita ditahan oleh sejumlah komoditas alias deflasi yakni emas perhiasan yang turun harganya 3,69 persen, cabai rawit turun 21,83 persen, bawang putih turun 15,21 persen, pepaya 9,96 persen, cabai merah 18,44 persen dan gula pasir turun 5,66 persen," jelasnya dalam paparan BRS, Rabu (1/7/2020).
Menurut Dadang, inflasi Juni 2020 sebesar 0,28 persen tersebut menunjukkan adanya geliat ekonomi setelah dihentikannya kebijakan pembatasan sosial.
Adapun dari 8 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jatim yang dipantau BPS, ada 7 kota mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi yakni Sumenep -0,15 persen.
Baca Juga
Catatan inflasi tertinggi ada di Malang sebesar 0,44 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Banyuwangi 0,06 persen.
Sedangkan secara tahun kalender Juni 2020, tingkat inflasi Jatim yakni tercatat sebesar 1,14 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun yakni Juni 2020 terhadap Juni 2019 sebesar 2,04 persen.