Bisnis.com, SURABAYA - Gunung Bromo menjadi salah satu objek wisata di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, yang akan dibuka dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Wiratno, Dirjen Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup, mengatakan pembukaan Bromo dan Semeru harus dilakukan simulasi terlebih dahulu.
"Harus simulasi, apakah hanya penanjakan, atau lautan pasir, berapa kuota per hari atau bagaimana pendakian ke Semeru," jelasnya dalam diskusi Rencana Raktivitasi Bertahap Kawasan TNBTS secara virtual, Rabu (1/7/2020).
Meski kegiatan pariwisata alam berkategori risiko rendah, terutama di zona hijau dan kuning Covid-19, tetapi tetap perlu dipastikan protokol kesehatan.
"Pembukaan hanya satu pintu dan one day trip. Dievaluasi setiap minggu. Kalau ada kasus Covid-19 akan ditutup kembali," imbuhnya.
Wiratno juga mengatakan untuk tahap pertama mungkin bisa dimulai 10 persen kapasitas yang diizinkan. Selanjutnya ada evaluasi dan bisa ditingkatkan lagi. "Setiap minggu akan dilakukan evaluasi," tegasnya.
Baca Juga
Sementara dalam perkembangan lain, pembukaan Bromo Tengger Semeru bergantung pada kasus Covid-19 di daerah yang melingkupi. Data per Rabu, 30 Juni 2020, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim sebanyak 12.118 orang. Dengan rincian 4.199 orang sembuh, 6.783 orang ditawat, dan 928 orang meninggal.
Adapun di Kabupaten Malang, jumlah pasien positif 216 orang, sembuh 62 orang dan meninggal 20 orang, pending (dalam verifikasi 3 orang). Kabupaten Probolinggo memiliki 134 orang pasien positif Covid-19, 117 orang sembuh dan 4 orang meninggal.
Kabupaten Pasuruan memiliki 336 orang pasien positif Covid-19, 78 orang sembuh dan 27 orang meninggal dan 1 pending. Kabupaten Lumajang memiliki 58 orang positif Covid-19, 41 sembuh dan 4 orang meninggal.