Bisnis.com, MALANG - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang mensikronisasi data dari omzet restoran dengan mengajak penyedia aplikasi online pada masa pandemi untuk dapat berpartisipasi.
Kepala Bapenda Kota Malang, Ade Herawanto mengatakan transisi menuju kenormalan baru menghadirkan tantangan tersendiri bagi Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Berangsur pulihnya roda perekonomian, membuat denyut bisnis di sejumlah sektor kembali hidup.
Demikian pula dengan optimalisasi pendapatan dari sektor pajak daerah, harus tetap berjalan guna menunjang pembangunan daerah yang lesu dihajar gelombang pandemi. Salah satu lini yang menjadi perhatian Bapenda saat ini, transaksi online, seperti terjadi di sektor kuliner, perhotelan dan periklanan.
“Di masa pandemi, umumnya masyarakat begitu memanfaatkan kemudahan transaksi via aplikasi online yang pilihannya juga semakin banyak,” ujarnya di Malang, Selasa (30/6/2020)..
Wali Kota Malang, Sutiaji bahkan sempat mengeluarkan surat edaran (SE) saat pandemi Covid-19 yang mengutamakan pelayanan resto, cafe dan rumah makan melalui sistem take away sehingga dari hasil sidak serta pemantauan di lapangan diperoleh bukti-bukti tentang makin meningkatnya omzet transaksi online pada sektor usaha terkait.
“Kondisi ini semakin membiasakan masyarakat kita dengan jasa aplikasi online atau digital. Mau pesan makanan tinggal order, mau booking hotel tinggal reservasi dari aplikasi, begitu juga mau pasang reklame bisa via online. Pengelola usaha kuliner seperti resto, cafe serta manajemen hotel dan pengusaha reklame harus menyadari bahwa mereka tetap menghimpun pajak dari customer,” ungkap Ade.
Baca Juga
Kesadaran inilah yang coba ditekankan kembali oleh Bapenda, mengingat masa keringanan atas berbagai insentif pajak di masa pandemi Covid-19 segera berakhir.
Karena itulah, selain sosialisasi kebijakan kepada masyarakat, khususnya wajib pajak dan pengelola usaha, pihak Bapenda juga berupaya mengoptimalkan sinkronisasi data dengan pihak penyedia jasa aplikasi online seperti Go Food.(K24)