Bisnis.com, SURABAYA - Bisnis perhotelan di Jawa Timur sudah mulai membuka kembali layanan meski tren okupansi masih rendah rata-rata sekitar 15 persen.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim, Dwi Cahyono mengatakan sejak membuka kembali layanan hotel tren huniannya belum bisa meningkat, bahkan tamu yang menginap rerata adalah walk in guest atau pribadi.
"Sedangkan tamu menginap yang tujuannya untuk bisnis maupun traveling masih belum tumbuh. Bahkan kalau diproyeksi 3 bulan ke depan juga masih sulit diprediksi," katanya, Rabu (24/6/2020).
Dia mengatakan sebenarnya saat ini hotel sudah ada permintaan untuk kegiatan Meeting Incentive Conference Exhibition (MICE), hanya saja internal perusahaan hotel masih merumuskan prosedur kegiatan MICE.
Layanan kegiatan MICE sendiri selama ini berkontribusi terhadap revenue hotel mencapai 40 persen, dan sejak membuka layanan ada kegiatan meeting tetapi dalam jumlah kecil sekitar 10 orang.
"Sebenarnya hotel sudah boleh buka layanan tapi dengan aturan protokol kesehatan yang ketat. Detail SOP nya juga sedang disempurnakan, termasuk untuk wedding dan seminar, minggu kemarin kita juga coba simulasikan," jelasnya.
Baca Juga
Dwi menjelaskan, selain kelengkapan protokol kesehatan berupa hand sanitizer, sarana cuci tangan dan wajib menggunakan masker atau faceshield maupun thermo gun, pihak hotel juga harus menyiapkan ruang isolasi.
"Termasuk harus menerapkan physical distancing sehingga perlu ada pembatasan kapasitas," katanya.
Dia menambahkan, kapasitas yang diperbolehkan untuk layanan MICE juga akan menyesuaikan ukuran ruangan, termasuk ruang tunggu lobi dan lif.