Bisnis.com, SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menyebut kebijakan pemerintah yang kembali membuka aktivitas ekonomi secara bertahap telah direspons oleh pasar.
Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto mengatakan respons positif ini diharapkan menjadi salah satu stimulus dan semangat baru bagi pengusaha untuk kembali beraktivitas dan menggenjot kinerja ekonomi Jatim di Semester II/2020.
"Kebijakan ini telah direspons pasar, bahkan sudah ada 2 investor asal China yang melirik Jatim kalau nanti sudah menerapkan normal baru. Mereka sudah bersurat ke Kadin dan menyatakan minatnya," katanya, Kamis (4/6/2020).
Adapun kedua investor tersebut adalah perusahaan ZKGX Agricultura Ecological Science Limited asal Beijing China yang merupakan perusahaan bidang pertanian, perkebunan dan bio teknologi serta memproduksi bahan fertilizer yang menggunakan teknologi modern. Mereka menawarkan pelaksanaan revitalisasi mesin untuk pabrik gula.
Sedangkan perusahaan lainnya bernama Future intelligence cp. Ltd. dari Shanghai China merupakan perusahaan bidang investasi perdagangan, layanan, dan keuangan.
Adik mengatakan meski upaya re-opening ekonomi nantinya belum bisa maksimal karena harus mentaati protokol Covid-19, Kadin optimistis ekonomi Jatim di semester II/2020 akan lebih baik dibanding semester I.
Baca Juga
Bagi pengusaha sendiri, tambahnya, re-opening ekonomi akan disambut dengan baik dan dengan memastikan pelaksanaan protokol kesehatan bagi karyawannya.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyambut rencana re-opening ekonomi atau membuka kembali aktivitas masyarakat dengan berhati-hati melalui berbagai persiapan matang lantaran angka kasus positif Covid-19 di Jatim masih tinggi.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan hal yang terpenting dalam re-opening ekonomi maupun kegiatan lainnya adalah soal mitigasi dan sinergi yang kuat agar bisa menerapkan protokol kesehatan dengan ketat ketika memasuki era new normal.
"Salah satu yang telah disiapkan Pemprov Jatim untuk memasuki new normal adalah di pesantren. Kita siapkan 34.650 alat pelindung diri (APD) untuk 1.286 pondok pesantren (Ponpes) yang mau buka dan 516.941 masker untuk santri maupun ustaz," katanya.
Di samping itu, katanya, Pemprov Jatim juga melibatkan warga sekitar ponpes untuk menjadi petugas penyemprot disinfektan di ponpes melalui program Padat Karya Tunai. Diharapkan langkah itu dapat menggerakkan perekonomian warga sekitar ponpes.