Bisnis.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan kondisi sekarang sangat berat karena semua dibatasi demi mencegah penularan virus corona (Covid-19).
"Dibatasi karena ada aturan protokol, dibatasi karena kita harus bisa mencegah supaya kita tidak tertular," jelas Risma dalam video yang dibagikan Humas Pemkot Surabaya.
Risma mengimbau bagi yang tidak ada keperluan mendesak jangan keluar. Untuk yang bekerja di kantor, di pabrik, yang berada di gudang, bekerja di pasar, harus berani menyatakan jarak penting.
"Minimal sekarang jarak dua meter," tegasnya.
Menurutnya bila sudah sakit menjadi berat. "Saya tahu ini berat, tapi kita harus selalu ingat untuk selalu menjaga jarak, cuci tangan, harus selalu membersihkan badan," tutur Risma yang mengenakan masker rangkap dalam video tersebut.
Tak bisa dipungkiri, situasi saat ini memang berat. Adanya wabah virus ini mengubah kebiasaan kita sehari-hari.
— Sapawarga Kota Sby (@SapawargaSby) May 13, 2020
Namun kita harus tetap patuh dengan protokol2 yg sudah dibuat, demi kebaikan bersama ?
Yuk simak pesan dari Wali Kota Surabaya berikut ini ?
?: @BanggaSurabaya pic.twitter.com/yC5qJOcei7
Data per Minggu (10/5/2020) jumlah pasien di Surabaya yang masuk ke rumah sakit terkait penularan virus corona sebanyak 798 orang, jumlah tempat tidur perawatan di ruang-ruang isolasi pasien hanya 403 buah.
Baca Juga
Adapun rencana penambahan ruang disiapkan sekitar 120 tempat tidur. Tambahan tersebut antara lain di RSUD dr. M Soewandhie ditambah 36 kamar rawat pasien dan Bhakti Dharma Husada dari 12 kamar.
Adapula penambahan RS Husada Utama dengan 200 tempat tidur, terus ada sisa 40 yang belum dimanfaatkan. Kita juga dibantu RS Siloam Hospitals 40 tempat tidur, demikian pernyataan Pemkot Surabaya.
Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur mencatat penambahan kasus baru di wilayah setempat sebanyak 117 orang sehingga pada Rabu, (13/5/2020), pukul 17.00 WIB, total jumlah pasien positif mencapai 1.766 orang.
"Dibandingkan sehari sebelumnya, tambahan kasus barunya mencapai 117 orang, yang 72 orang di antaranya dari Surabaya," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Rabu malam.
Dengan bertambahnya kasus baru di Surabaya, maka jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 di daerah tersebut mencapai 870 orang atau 49 persen dari total keseluruhan pasien di Jatim.
Selamat malam
— Sapawarga Kota Sby (@SapawargaSby) May 13, 2020
Berikut kami sampaikan update data COVID-19 di Kota Surabaya sampai dengan tanggal 13 Mei 2020 ? pic.twitter.com/6HDPs84FQA
Setelah Kota Pahlawan, tambahan kasus baru berasal dari Sidoarjo sebanyak 21 orang, Kota Kediri sembilan orang, Lamongan lima orang dan Kabupaten Pasuruan tiga orang.
Berikutnya, warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim mencapai 4.372 orang atau bertambah dari data sehari sebelumnya 4.280 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 21.738 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya 21.567 orang.