Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Terapkan Aturan PSBB, Dua Kecamatan di Sidoarjo Dinilai Membandel

Dua dari 18 kecamatan di Sidoarjo dinilai paling bandel dan tidak menerapkan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mengantisipasi merebaknya virus Corona atau Covid-19.
Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona untuk penelitian di Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya di Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (6/2/2020)./ANTARA-Umarul Faruq
Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona untuk penelitian di Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya di Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (6/2/2020)./ANTARA-Umarul Faruq

Bisnis.com, SIDOARJO - Penerapan aturan pembatasan sosial berskala besar, PSBB, masih diwarnai ketidakpatuhan.

Dua dari 18 kecamatan di Sidoarjo dinilai paling bandel dan tidak menerapkan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mengantisipasi merebaknya virus Corona atau Covid-19.

Hal itu terungkap dalam evaluasi evaluasi pelaksanaan PSBB tahap pertama di Sidoarjo, Jawa Timur.

"Ada dua kecamatan yang paling susah taat peraturan yakni Kecamatan Waru dan Kecamatan Taman," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo, Jawa Timur, Kombes Pol Sumardji.

Sumardji menyebutkan menjadi tugas kepolisian untuk menertibkan pelaksanaan PSBB.

"Inilah tugas kami di PSBB selanjutnya, peraturan harus diperjelas, sanksi harus tegas, petugas dan relawan harus kompak, dan masyarakatnya juga harus segera menyadari," ucap Sumardji.

Menurut Sumardji angka konfirmasi positif di Kecamatan Sidoarjo Kota dapat ditekan berkat kerja sama petugas gabungan dan relawan dari masing-masing wilayah.

Pihaknya berharap, pada periode PSBB tahap kedua, petugas dan masyarakat bisa bekerja sama untuk mengendalikan Covid-19.

"Sebagai contoh di wilayah Sidoarjo Kota, penerapan PSBB yang diperketat dan tegas terbukti berhasil dengan turunnya angka Covid-19 di wilayah tersebut," kata Sumardji.

Sumardji mengatakan kondisi  itu berbanding terbalik dengan keadaan di Kecamatan Waru dan Kecamatan Taman. Saat ini Kecamatan Waru menjadi wilayah dengan kasus Covid-19 terbanyak di Sidoarjo. Jumlah positif Covid-19 berdasarkan hasil swab tercatat sebanyak 40 orang.

"PDP mencapai angka di atas 100 lebih," ujar Sumardji.

Sedangkan di Kecamatan Taman terdapat 22 orang positif Covid-19, yang merupakan jumlah terbanyak kedua setelah Kecamatan Waru.

Kecamatan dengan kasus Covid-19 terbanyak ketiga adalah wilayah Sidoarjo Kota.

Menurut Sumardji hasil dan upaya yang sudah dijalankan di PSBB tahap pertama akan dievaluasi termasuk adanya sanksi-sanksi yang lebih dipertegas lagi di dalam Pergub maupun Perbup.

Sebelumnya, Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin berharap pelaksanaan tahap kedua PSBB mulai 12 Mei 2020 sampai 25 Mei 2020 berjalan lebih efektif sehingga tidak perlu diperpanjang lagi ke depannya.

"Saya sendiri mengakui indikator keberhasilan PSBB di Sidoarjo memang belum tercapai. Karenanya nanti akan kami bahas evaluasi dan bahas bersama, serta kami imbau kepada masyarakat juga ikut sadar betapa pentingnya mentaati peraturan PSBB ini," kata Nur Ahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper