Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adu Mulut Bupati Lumajang dengan Bupati Bolaang Mongondow Timur, Ini Pemicunya

Bupati Lumajang Thoriqul Haq terlibat adu mulut dengan Bupati Bolaang Mongondow Timur Sehan Salim Landjar melalui video di media sosial.
Ilustrasi Bansos. Adu mulut Bupati Lumajang Thoriqul Haq dengan Bupati Bolaang Mongondow Timur Sehan Salim Landjar dipicu soal beda pendapat pengelolaan bantuan sosial./Antara-M Risyal Hidayat
Ilustrasi Bansos. Adu mulut Bupati Lumajang Thoriqul Haq dengan Bupati Bolaang Mongondow Timur Sehan Salim Landjar dipicu soal beda pendapat pengelolaan bantuan sosial./Antara-M Risyal Hidayat

Bisnis.com, SURABAYA - Bupati Lumajang Thoriqul Haq terlibat adu mulut dengan Bupati Bolaang Mongondow Timur Sehan Salim Landjar melalui video di media sosial soal penanganan bantuan sosial untuk masyarakat yang terdampak corona (Covid-19).

Asal muasal adu mulut ini soal bantuan langsung tunai, yang menurut Sehan Salim Landjar terlalu berbelit pencairannya. Padahal, rakyat sudah lapar namun bantuan tunai tersebut tak kunjung diterima.

"BLT itu untuk warga paling miskin...Jangan mengeneralisir kalau kepala daerah garong. Kasi diskresi, kawal polisi," ucapnya dalam video yang banyak diperbincangkan di media sosial enam hari lalu.

Sehan Salim Landjar dalam video tersebut sempat menyebut menteri goblok dan ngeyel. Termasuk cara pencairan BLT via perbankan yang malah membebani warga miskin biaya buka rekening hingga transportasi ke bank.

Belum lagi kapasitas perbankan yang terbatas. "Terlalu birokratis," tegas Sehan soal pencairan BLT ini.

Ia dalam video yang beredar di medsos juga sempat menjelaskan bagaimana antar kementerian tidak sinkron dalam memberi petunjuk ke daerah. Pemanfaatan dana desa misalnya, yang semula hanya boleh untuk padat karya, belakangan boleh untuk beli sembako warga miskin.

Sehan menyarankan Menteri Koordinator Perekonomian mengkoordinir menteri terkait untuk memberi diskresi ke kepala daerah agar menggunakan daya agar kebutuhan pokok rakyat dipenuhi. "Udah sekali saja perintah, selesai. Dikawal KPK, kejaksaan, polisi," harapnya.

Menteri Sosial Julian Batubara menegaskan ada keleluasaan yang bisa dilakukan daerah untuk menentukan penerima. Tidak harus mengacu data terpadu pusat. "Ini sudah disampaikan berkali-kali," ujarnya.

Adapun bantuan sosial tunai diatur agar tidak terjadi penumpukan. Ini harus dihindari agar tidak terjadi kekacuan. Namun demikian, daerah bisa mengucurkan bansos dari anggaran daerah.

"Yang kami atur bansos dari APBN agar bisa mempertanggungjawabkan akuntabilitasnya. Silakan daerah dengan kebijakan masing-masing untuk menggelontorkan dan menetapkan bansos daerah," ujarnya.

Adapun Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan kecewa bila ada bupati yang menyatakan menteri bodoh. "Jadi menteri bekerja keras menyelesaikan persoalan ini, termasuk kita semua, bupati, wali kota, di semua daerah," tegasnya.

Menurutnya menteri di semua kementerian sudah melakukan hal yang terbaik. Melakukan pendataan tambahan, alokasi tambahan, realokasi program yang bisa langsung turun ke masyarakat.

Bupati yang akrab dipanggil Cak Thoriq ini juga mencontohkan telah menyalurkan dana desa untuk bansos. "Kalau ada bupati menyebut menteri bodoh, jangan-jangan dia tidak bisa ngurus daerahnya, wilayahnya," katanya.

Kepala daerah, bupati, kata dia, yang bertugas menyelesaikan kekurangan kebijakan dari pusat.

Pernyataan Bupati Lumajang ini disambut tanggapan Sehan Salim Landjar. Ia membandingkan bantuan yang diberikan Lumajang jauh lebih kecil dari Bolaang Mongondow Timur. Termasuk kualitas beras yang diberikan dan bantuan tunai yang hendak digelontorkan.

Dari penelurusan Bisnis soal adu mulut yang melibatkan dua bupati plus menteri ini belum menemukan titik damai. Semua berebut suara terkeras dan klaim benar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper