Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyebut nilai transaksi Program Lumbung Pangan Jatim hingga 3 Mei 2020 telah mencapai Rp1,96 miliar dengan tren belanja sembako secara online dan free ongkir mencapai 389 orang per hari.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan program penjualan bahan pokok makanan sejak 21 April 2020 di Jatim Expo itu cukup mendapat respons yang baik bagi masyarakat.
"Total transaksi penjualan Rp1,96 miliar ini merupakan akumulasi transaksi dari 3 metode penjualan, yaitu pembelian lewat online di website lumbung pangan jatim gratis ongkir, dan pre-order drive thru lewat aplikasi Meeber," jelasnya, Senin (4/5/2020).
Berdasarkan data dari penyelenggara Lumbung Pangan Jatim, terdapat lima besar komoditas pangan yang paling diburu masyarakat di antaranya gula, beras, minyak goreng, telur, bawang putih, mie instant, kecap, dan produk produk frozen seperti ayam, ikan, dan buah beku.
Bahkan untuk komoditas gula sendiri, kata Khofifah, merupakan yang terbanyak transaksinya mencapai Rp601 juta, dengan rata-rata penjualan 4 ton sampai 8 ton per hari.
"Khusus untuk komoditas gula ini memang dibatasi pembeliannya maksimal hanya 2 bungkus per orang, karena Lumbung Pangan Jatim jualnya dengan harga sesuai HET Rp12.500/kg," imbuhnya.
Baca Juga
Dia menambahkan program yang berlangsung hingga Juli ini merupakan upaya untuk menjaga stabilitas harga pangan terutama menjelang Lebaran dengan cara yang berbeda dari operasi pasar biasanya.
Apalagi di saat pandemi Covid-19 ini, masyarakat sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan, dan juga sedang dalam proses Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan wajib menjalankan physical distancing sehingga strategi penjualannya dengan online, drive thru dan jaga jarak.
"Kita gandeng para driver ojek online dan Pos Indonesia untuk membantu pengiriman barang sampai ke tempat pembeli," imbuhnya.
Sementara untuk pembelian langsung di lokasi Jatim Expo, tercatat hingga kini sudah ada 15.304 orang atau rerata jumlah pengunjung mencapai 1.177 orang per hari.
Khofifah mengklaim bahwa selama pembelian secara offline, petugas telah membatasi jumlah orang yang masuk gedung hanya 50 orang dan mengatur jarak antar pembeli. Mereka juga dilakukan pengecekan suhu tubuh, wajib menggunakan masker dan physical distancing.