Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPF: Loco Gold Jadi Incaran Investor selama Pandemi Corona

Emas, terutama produk loco gold, diproyeksikan menjadi lokomotif perdagangan berjangkan sehingga tetap bertumbuh di era pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara

Bisnis.com, MALANG - Emas, terutama produk loco gold, diproyeksikan menjadi lokomotif perdagangan berjangkan sehingga tetap bertumbuh di era pandemi Virus Corona atau Covid-19.

Seperti di PT Bestprofit Futures (BPF) Malang, perusahaan pialang perdagangan berjangka itu, optimistis transaksi maupun penambahan nasabah di perusahaan tersebut tetap tumbuh signifikan di triwulan II/2020 meski masih di masa pandemi Covid-19.

Pemimpin Cabang BPF Malang Andri mengatakan pada posisi 29 April 2020 tren penambahan nasabah terus meningkat. Pada periode tersebut,, ada tambahan 20 nasabah baru, lebih tinggi bila dibandingkan pertambahan nasabah baru pada April 2019 yang mencapai 15 nasabah.

“Begitu juga dengan transaksi, ada peningkatan menjadi 27.600 lot perc29 April 2020,” ujarnya di Malang, Kamis (30/4/2020).

Sementara itu, pada posisi 31 Maret 2020, total volume transaksi BPF Malang mencapai 22.744 lot, naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya pada posisi yang sama sebesar 6.867 lot.

Total nasabah baru BPF Malang dalam tiga bulan pertama tahun ini mencapai 74 nasabah. Meningkat 76% dibandingkan triwulan I di tahun sebelumnya. Sampai dengan akhir tahun BPF Malang menargetkan total nasabah baru mencapai 360 nasabah atau tumbuh 70% dari 2019.

Menurut Andri, terus tumbuhnya transaksi di era pandemi ini karena didorong emas yang harganya diperkirakan terus meningkat. Emas, terutama produk loco gold sebagai produk save haven bagi nasabah.

Karena itulah, loco gold menyumbang signifikan dalam transaksi di BPF Malang, yakni 58%. Berikutnya Indeks Hanseng menyumbang 26%, naik signifikan bila dibandingkan sebelumnya yang hanya 10%. Selebihnya disumbang Indeks Nikkei dan forex.

“Indeks Hanseng banyak diminati investor karena atraktif sehingga berpeluang menghasilkan keuntungan bagi nasabah, ” ucapnya.

Proyeksi bisnis perdagangan berjangka di BPF tetap tumbuh, kata dia, karena di era pandemi justru memberi peluang keuntungan bagi nasabah mengalami peningkatan. Hal itu terjadi karena dengan work from home (WFH), maka nasabah bisa memanfaatkan masa-masa berdiam di rumah dengan lebih banyak melakukan traksaksi dan memantau secara langsung pergerakan harga di pasar dunia.

“Kami juga terus mengedukasi nasabah melalui media sosial di era WFH ini,” katanya.

Terkait aksi peduli pandemi Corona, dalam penyaluran sembako BPF a.l bekerja sama dengan Polresta Malang Kota, selain disalurkan sendiri oleh karyawan perusahaan tersebut.

BPF juga kampanye kepada masyarakat untuk disiplin menggunakan masker dengan membagikan masker kaian kepada pengemudi ojek online.

“Kami tidak tahu kondisi ini sampai kapan. Yang jelas, sebisa mungkin kami akan terus bersinergi membantu masyarakat. Semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan aktivitas kembali normal serta bantuan yang diberikan membantu pemerintah untuk meringankan beban masyarakat dalam menyediakan kebutuhan pokok,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper