Bisnis.com, SURABAYA - Bank Indonesia kantor perwakilan Jawa Timur memaparkan sejumlah indikator ekonomi yang menerbitkan optimisme ekonomi di tengah pandemi corona (Covid-19).
Berikut beberapa poin optimisme yang terungkap dari diskusi media dengan Bank Indonesia, Selasa (28/4/2020).
1. Perputaran Uang Tinggi
Bank Indonesia memperkirakan kebutuhan uang di Jawa Timur saat Lebaran mencapai Rp25,8 triliun. Tahun lalu, realisasi perputaran uang pada momentum yang sama Rp26 triliun sampai Rp27 triliun.
Pelayanan penukaran uang dilakukan di 273 kantor perbankan di seluruh Jawa Timur.
Abrar, Kepala Divisi SP PUR Layanan dan Administrasi BI Jatim, mengatakan titik penukaran uang Lebaran di Jatim di dalam kantor bank.
Baca Juga
2. Arus Uang Keluar Besar
Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur mencatat net outflow / uang keluar ke bank pada Maret Rp2,9 triliun.
Imam Subarkah, Kepala Grup SP PUR Layanan dan Administrasi BI Jatim, menjelaskan outflow adalah penarikan bank ke Bank Indonesia.
"Perencanaan sekarang lebih panjang. Bank bikin rencana kebutuhan 5 hari ke depan, biasanya lebih pendek. ATM harus diisi, tidak boleh kosong. Ini mungkin faktor outflow tinggi. Sebelumnya polanya inflow, sekarang outflow," jelasnya.
3. Remitansi Tetap Masuk
Penyelenggara Transfer Dana Bukan Bank (PTD BB) masih stabil. Terdapat 1 negara partner yaitu Timur Leste yang masih melakukan lockdown, sehingga transaksi PTD dari negara tersebut mengalami penurunan transaksi hingga 50 persen -70 persen, sedangkan untuk negara partner PTD lainnya seperti Hongkong dan Taiwan tidak terjadi penurunan transaksi.
4. Transaksi Nontunai Meningkat
Bank Indonesia mencatat transaksi nontunai meningkat selama masa pandemi Covid-19. Implementasi penggunaan QRIS pada merchant-merchant di Jawa Timur Februari 2020 s.d tanggal 24 April 2020, terdapat penambahan 67.175 merchant QRIS baru, atau meningkat sebesar 20,7 persen.
"Kami mengimbau untuk transaksi nontunai. Jaga kesehatan sekaligus menghindari risiko [tertular Covid-19]. BI tetap menyediakan tunai, tapi mengimbau menggunakan nontunai," kata Difi Ahmad Johansyah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.
5. Ada Diskon Transaksi Nontunai
Difi mangatakan dalam mendukung transaksi pembayaran masyarakat secara nontunai dalam situasi pandemik Covid-19, Bank Indonesia juga telah mengeluarkan sejumlah ketentuan relaksasi kebijakan sistem pembayaran antara lain :
a. Kebijakan penyesuaian tarif Merchant Discount Rate (MDR) untuk pelaku usaha mikro
b. Kebijakan pelonggaran kartu kredit efektif per 1 Mei 2020
6. Ekonomi Jatim Akan Pulih
Pandemi Covid-19 bakal berdampak pada pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Namun demikian perekonomian akan recovery lebih cepat, sejalan dengan respons penanganan Covid-19 dari berbagai pihak, baik oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta dukungan masyarakat secara umum.
Bantuan sosial pusat maupun daerah, geliat UMKM, aktivitas manufaktur di Jawa Timur diyakini masih bisa menggerakkan roda ekonomi.
"Assessment ekonomi hari ini kami masih memantau perkembangan data. Menunggu angka data BPS. Kami ada proyeksi tapi belum bisa disampaikan karena range [rentangnya] sangat lebar, tergantung skenario yang ada," kata Difi.
7. Inflasi Terjaga
Harmanta, Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi menilai inflasi juga relatif stabil dan terjaga dalam rentang target inflasi nasional yakni 3±1%.
Langkah Tim Pengendalian Inflasi Daerah, baik di level Provinsi maupun Kabupaten/Kota dalam menjaga stabilitas harga, ketersediaan pasokan serta kelancaran distribusi komoditas pangan strategis di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala BEsar (PSBB) di sejumlah wilayah diapresiasi
"Kami apresiasi lumbung pangan, effort luar biasa untuk menjamin barang. Perbedaan harga sangat bangus, harapannya bisa menjaga kestabilan harga menjelang lebaran," kata Difi.
8. BI Berharap PSBB Efektif Dilaksanakan
Bank Indonesia berharap Pembatasan Sosial Berskala Besar di Surabaya Raya efektif dilaksanakan. "Harapan Covid berkurang, mulai flet, insya Allah Juni - Juli sehingga bisa melakukan pemulihan di semester kedua," harap Difi.
Sobat Jatim, berikut ini peta sebaran COVID-19 di Jawa Timur s.d. hari ini Selasa 28 April 2020.
— Pemprov Jawa Timur (@JatimPemprov) April 28, 2020
Tetap waspada ya, jaga kesehatan, jaga jarak dan #dirumahsaja#WaspadaCOVID19 #CegahCovid19 @KhofifahIP @EmilDardak @jatimcettar_ @KemenkesRI @dinkesjatim pic.twitter.com/BGv96CS2VL
Adapun jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Timur pada Selasa (28/4/2020), kembali meningkat atau bertambah 59 orang, sehingga secara keseluruhan mencapai 855 orang.
Dari tambahan 59 pasien positif Covid-19 itu, rinciannya Kota Surabaya bertambah 20 orang, Sidoarjo 11 orang, Lamongan enam orang, Gresik dua orang, Tulungagung empat orang, Kabupaten Probolinggo satu orang, Kota Malang dua orang dan Kabupaten Pasuruan dua orang.
Data pasien sembuh Covid-19 di wilayah Jatim saat ini mencapai 152 orang atau bertambah delapan orang dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 144 orang.
Warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim mencapai 2.849 orang atau bertambah dari data sehari sebelumnya 2.769 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 18.769 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya sejumlah 18.509 orang.