Bisnis.com, SURABAYA - Dinas Sosial Kota Surabaya menyalurkan bantuan paket sembako kepada 67.319 KK yang termasuk masyarakat berpenghasilan rendah.
"Adapun paket sembako berisikan beras 5 kilogram, mi instan, abon dan bumbu pecel (Paket 1). Beras 5 kilogram, mi instan, bumbu pecel, kering tempe (Paket 2)," jelas Dinas Sosial Surabaya melalui akun twitter.
Bantuan tersebut merupakan CSR yang dari beberapa perusahaan yang diberikan kepada Pemkot Surabaya dan juga bantuan yang datang dari masyarakat.
"Beberapa kecamatan yang sudah di distribusikan yaitu Kec. Bubutan, Kec. Tegalsari, Kec. Genteng & Kec. Simokerto," tulisnya.
Dinsos menjelaskan pendistribusian bakal dilakukan bertahap dengan mekanisme yang sesuai pencegahan Covid-19.
Hari ini Pemerintah Kota Surabaya mulai mendistribusikan paket sembako ke kecamatan yang nantinya akan di distribusikan kepada masyarakat yang terdaftar di MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah)
— Dinsoskotasurabaya (@dinsoskotasby) April 26, 2020
Total ada 67.319 KK yang akan di distribusikan paket sembako. pic.twitter.com/kXDyGm3VTw
Pemkot Surabaya melalui Dinas Sosial pada pekan lalu juga medistribusi 3.002 pokak dan telur rebus ke 123 panti asuhan dan 5 Panti Werdha. Total penghuni dari panti asuhan yang terdata ada 2.929 penghuni dan 73 penghuni untuk Panti Werdha.
Baca Juga
Merujuk ke data BPS, penduduk Kota Surabaya sebanyak 3,15 juta orang (2019). Dari jumlah tersebut sebanyak 130.550 orang penduduk miskin.
Adapun di tingkat Provinsi Jawa Timur ada program Radar Bansos Jatim yang ditujukan bagi warga terdampak Covid-19 tetapi belum tersentuh bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai, Kartu Sembako, Bantuan Tunai, Pra Kerja, Bantuan Tunai Dana Desa, dan bantuan provinsi/kab/kota.
Informasi soal Radar Bansos Jatim diungkapkan Gubernur Jawa Timur Khofifah melalui akun twitter. Adapun sejumlah syarat penerima program ini antara lain belum menerima bantuan.
Pemohon juga diharuskan mengunggah kartu keluarga, kartu tanda penduduk, rekening atau tagihan listrik, kartu domisili rt dan rw. Pengunjung juga bisa menghubungi pengelola melalui aplikasi telegram, whatsapp dan web.
"Data entry anda akan menjadi pertimbangan untuk pendistribusian bantuan dengan memperhatikan koordinasi lintas instansi, dan bukan merupakan konfirmasi telah menjadi sasaran penerima bantuan," tulis pemberitahuan (disclaimer) di web tersebut.