Bisnis.com, MALANG - Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) Provinsi Jawa Timur menggandeng Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk percepatan pencetakan tenaga insiyur lewat Program Studi Program Profesi Insinyur (PS PPI).
Ketua Umum DPD Gapeksindo Provinsi Jatim, Adi Purwoto, mengungkapkan bahwa kerja sama ini sebagai bentuk kontribusi program Pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan tenaga profesional keinsinyuran. Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 2014 yang menyebutan, setiap pekerjaan keinsinyuran wajib dilaksanakan oleh Insinyur.
“Indonesia sangat minim memiliki insinyur. Dari 1000 penduduk hanya 1 yang menjadi insinyur,” katanya dalam keterangan resminya, Kamis (5/4/2020).
Hal itu tampak jika dibanding dengan Korea, Thailand dan Vietnam, Vietnam rata-rata 100:1. Di dunia konstruksi yang memiliki sarjana teknik jumlahnya sangat banyak, akan tetapi insinyurnya sedikit.
Wakil Rektor I UMM, Prof. Syamsul Arifin,mengungkapkan bahwa kerja sama ini untuk mewujudkan sinergi dan kolaborasi triple helix, antara pemerintah, akademisi, dan dunia usaha.
Helix ini akan mampu untuk mengakselerasi upaya dalam menghadapi kampus merdeka yang telah dicanangkan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Baca Juga
“UMM sendiri telah menjalankan kolaborasi penta helix, yaitu pemerintah, akademisi, dunia usaha, media massa dan masyarakat. Seperti yang sudah dilaksanakan dalam pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Hidro. Sehingga lulusan UMM sudah siap bekerja,” katanya.
Untuk itu lanjut Syamsul, dalam kerjasama ini tidak hanya keikutsertaan dalam studi PS PPI saja, akan tetapi juga adanya internship atau magang bagi mahasiswa UMM di perusahaan anggota GAPEKSINDO, maupun penyediaan tenaga pengajar/staf ahli.(K24)