Bisnis.com, MALANG — Pemkot Malang terus memantau apotek dan distributor alkes (alat kesehatan) terkait dengan stok masker dan hand sanitizer di tengah merebaknya kasus virus corona.
Wali Kota Malang Sutiaji menekankan agar pengelola apotek berperan serta aktif dalam menjaga kestabilan harga terutama masker serta tidak menimbunnya agar ketersediaan masker di Kota Malang tetap stabil, khususnya di saat merebaknya kasus virus Corona kali ini.
"Saya juga berharap agar pengelola apotek juga turut menjelaskan siapa yang wajib menggunakan masker kepada konsumen agar konsumen jelas dalam penggunaan masker," katanya pada rapat koordinasi terkait Alat Kesehatan (Alkes) dengan pengelola apotik, toko alkes, rumah sakit dan kepala puskesmas, Kamis (5/3/2020).
Saat ini, ketersediaan masker di Kota Malang akan cukup untuk dua bulan mendatang, utamanya di layanan kesehatan puskesmas.
Stok itu, dia nilai, masih kurang. Berkurangnya stok tersebut memang telah menjadi kendala nasional. Hal itu disebabkan karena bahan baku masker berasal dari China karena akses masuknya telah dibatasi.
Di samping itu karena terjadi pembelian kebutuhan di masyarakat secara panik atau panic buying. Karenanya, dia meminta masyarakat tidak berlebihan dalam kewaspadaan menghadapi virus corona ini.
"Ini yang perlu diwaspadai, saya tekankan teman-teman apoteker juga jangan sampai ada permainan. Kelangkaan karena panic buying harus ditangani bersama. Jangankan masker, telur juga mengalami kenaikan, mie instant juga," tandasnya. (K24)