Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Garam Jatim Tahun Ini Diprediksi 1,2 Juta Ton

Produksi garam rakyat di Jawa Timur tahun ini perkirakan meningkat menjadi 1,2 juta ton akibat kondisi cuaca kemarau panjang tahun lalu serta adanya penerapan teknologi geo isolator.
Ilustrasi./Antara-Dedhez Anggara
Ilustrasi./Antara-Dedhez Anggara

Bisnis.com, SURABAYA – Produksi garam rakyat di Jawa Timur tahun ini perkirakan meningkat menjadi 1,2 juta ton akibat kondisi cuaca kemarau panjang tahun lalu serta adanya penerapan teknologi geo isolator.

Ketua Himpunan Masyarakat Petani Garam (HMPG), M. Hasan mengatakan proyeksi produksi tahun ini naik dibandingkan tahun lalu yang mencapai 1,1 juta ton. Jumlah produksi 2019 pun termasuk meningkat dibandingkan 2018 yang hanya 900.000 ton.

“Produksi garam rakyat Jatim ini menyumbang 50% dari total produksi
garam nasional, dan sebanyak 60% produksi Jatim berasal dari Madura, 40% nya dari berbagai daerah seperti Surabaya dan Gresik,” jelasnya, Selasa (14/1/2020).

Dia menjelaskan, kebutuhan garam nasional saat ini sekitar 4,2 juta ton, yang terdiri dari 1,6 juta ton untuk konsumsi rumah tangga dan 2,6 juta ton untuk industri. Hanya saja kondisi garam petani kini sedang hancur harganya yakni hanya sekitar Rp250/kg, nilai tersebut terus merosot dari akhir tahun lalu yakni Rp500/kg menjadi Rp400/kg.

“Merosotnya harga garam ini mengakibatkan petani rugi, karena idealnya harga patokan petani (HPP) itu Rp1.500/kg – Rp2.000/kg. HPP ini sudah kami usulkan kepada pemerintah, termasuk agar industri mau menyerap garam petani,” katanya.

Hasan berharap, pemerintah segera menandatangani perubahan Perpres No.71 Tahun 2015 tentang garam sebagai salah satu komoditi bahan pokok dan barang penting yang dilindungi.

“Kami ingin ada tata niaga garam yang baik karena banyak garam rakyat tidak terserap. Sekarang ini masih ada 500.000 ton garam rakyat di Jatim yang belum diserap industri. Baru 11 perusahaan yang sudah menyerapnya, dan itupun ada yang maksimal ada yang tidak,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper