Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Intelegensia Investasi Bangun Infrastruktur di KEK Singosari Senilai Rp300 Miliar

PT Intelegensia Graha Tama, pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Singosari, menginvestasikan Rp300 miliar untuk membangun infrastruktur dan utilitas dasar di kompleks kawasan tersebut.
Dirut PT Intelegensia Graha Tama David Santoso (kanan) bersama Menpar Arief Yahya (dua dari kiri), Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kiri), dan Bupati Malang M. Sanusi (dua dari kanan) pada peletakan batu pertama pembangunan Alun-alun di KEK Singosari, Malang, Selasa (8/10/2019) lalu./Bisnis-Choirul Anam
Dirut PT Intelegensia Graha Tama David Santoso (kanan) bersama Menpar Arief Yahya (dua dari kiri), Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kiri), dan Bupati Malang M. Sanusi (dua dari kanan) pada peletakan batu pertama pembangunan Alun-alun di KEK Singosari, Malang, Selasa (8/10/2019) lalu./Bisnis-Choirul Anam

Bisnis.com, MALANG—PT Intelegensia Graha Tama, pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Singosari, menginvestasikan Rp300 miliar untuk membangun infrastruktur dan utilitas dasar di kompleks kawasan tersebut. Hal itu dilakukan untuk mengejar target beroperasi pada tiga tahun ke depan.

Dirut PT Intelegensia Graha Tama David Santoso mengatakan pembangunan dimaksud seperti penambahan jalan, pembangunan sarana air bersih, broadband, dan lainnya.

“Meski begitu kami sebenarnya sudah siap menerima investasi yang masuk karena izin-izinnya sudah keluar, sudah clear, baik izin di tingkat pusat maupun daerah” ujarnya saat dihubungi dari Malang, Minggu (13/10/2019).

Izin dimaksud seperti PP No 68 tahun 2019 tentang KEK Singosari, izin-izin daerah, maupun pemberian insentif pajak untuk penghuni kawasan tersebut. Sedangkan yang sedang diupayakan adalah insentif pajak daerah yang perda-nya tengah digodok.

“Lahannya sudah siap, sudah buildable lot,” ungkapnya.

Dalam sembilan bulan ke depan, kata dia, juga sudah harus terbentuk kelembagaan. Ada Dewan KEK Singosari yang dipimpinan Gubernur, Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Singosari, oleh PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), PT Intelegensia Graha Tama (IGT), dan PT Cakrawala Mandala, dan administrator.

Pada tahap ini, kata dia, KEKSingosari memasarkan pengembangan sektor pariwisata seperti untuk perhotelan, life style, travel, restoran, villa, dan lainnya.

Pengembangan sektor pariwisata di sana juga ditautkan dengan  kawasan wisata unggulan Jatim dan nasuional, yakni kawasan Bromo, Tengger, Semeru.

Lahan yang disiapkan untuk pengembangan sektor pariwisata mencapai 44,8 hektare dari total lahan seluas 120 hektare. Sisanya untuk pengembangan sektor ekonomi digital dan pariwisata.

“Kami sudah menginvestasikan dana untuk KEK Singosari sebesar Rp1 triliun,” ucap David.

 Dia menargetkan paling lama dalam 5 tahun ke depan lahan seluas 44,8 hektare akan terbangun. Setelah itu perusahaan berkonsentrasi pada pengembangan lahan berikutnya.

Sebagai pembangun dan pengelola KEK Singosari bersama ITDC, kata David, pihaknya juga berkomitmen untuk membangun SDM di bidang pariwisata dan ekonomi digital.

David menyebutkan bahwa pihaknya berkomunikasi dengan pengurus SMA/SMK, perguruan-perguruan tinggi dan politeknik terkait upaya mencetak SDM yang andal di sektor tersebut.

"Sebagai kawasan pariwisata berlevel internasional, maka SDM-nya pun harus berlevel internasional. Karena itulah, prodi-prodi di perguruan tinggi kurikulumnya harus berstandar internasional, juga SDM pariwisata bersertifikat Asean dan ada central excellent-nya," ujar David.

Begitu juga dengan SDM di bidang digital. Tidak bisa lagi dengan skill konvensional, melainkan harus sesuai dengan kebutuhan industri yang bertaraf internasional. SDM di bidang digital harus ditingkatkan kemampuannya agar terserap di industri digital yang akan masuk di KEK Singosari.

“Kami nantinya berusaha menautkan antara perguruan-perguruan tinggi dan politkeknik-politeknik dengan industri maupun lembaga lainnya yang kompeten dalam pengembangan SDM di dua sektor, nanti output-nya baik sehingga memenuhi syarat untuk memasuki kerja di dua sektor tersebut,” ucapnya.

Terkait minat investor yang akan masuk, David menyebutkan sudah ada pembicaraan ke beberapa inveastor, di sektor pariwisata maupun industri digital. Namun kedua pihak masih saling menjajagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper