Bisnis.com, MALANG — Bank Indonesia (BI) Malang optimistis target inflasi sebesar 3,5%±1% dapat tercapai tahun ini melihat realisasi inflasi Agustus yang inflasi tahunannya mencapai 2,5% (yoy).
Kepala Perwakilan BI Malang Azka Subhan Aminurridho mengatakan inflasi Kota malang pada Agustus 2019 masih relatif terjaga. Bila dibandingkan dengan inflasi pada periode yg sama selama beberapa tahun sebelumnya, inflasi Agustus 2019 ini tercatat sebagai inflasi terendah kedua setelah Agustus 2018.
“Dilihat dari andilnya, inflasi Kota Malang kali ini lebih disebabkan oleh kenaikan harga dari komoditas nonpangan,” katanya di Malang, Selasa (3/9/2019).
Misalnya kenaikan harga emas perhiasan sebagai respons terhadap naiknya harga emas dunia seiring dengan ketidakpastian kondisi ekonomi global sehingga emas masih dianggap sebagai safe haven. Namun secara tahunan inflasi kota malang tercatat sebesar 2,51% (yoy) yang mengindikasikan bahwa inflasi masih berada pada kisaran target inflasi 2019 yaitu 3,5+/-1%.
Sementara itu, kenaikan harga cabai rawit dan tarif sekolah menjadi penyumbang utama inflasi di Kota Malang pada Agustus yang mencapai 0,19%.
Kepala Badan Pusat Statistik Kota Malang Sunaryo mengatakan inflasi Agustus 2019 sebesar itui lebih tinggi dari Inflasi Provinsi Jawa Timur dan nasional yang yang mencapai angka 0,12%, namun lebih rendah bila dibandingkan Probolinggo yang mencapai 0,27% dan Jember yang mencapai 0,33%.
Baca Juga
“Inflasi di Agustus 2019 dipicu oleh naiknya harga beberapa komoditi a.l cabai rawit, tarif sekolah dasar, upah tukang, tarif sekolah menengah pertama, emas perhiasan, daging ayam ras, semen, cabai merah, kacang panjang dan buah apel,” ujarnya.
Khusus komoditas cabai rawit, dua bulan berturut—turut menjadi penyumbang inflasi, yakni di Juli dan Agustus.
Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Agustus 2019, yakni kelompok sandang 1,30%, perumahan, air, listrik gas, dan bahan bakar 0,36%; pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,36%; serta bahan makanan sebesar 0,26%.
“Tarif pendidikan yang menyebabkan inflasi itu tarif untuk sekolah dasar dan SMP, sedangkan untuk SMA tidak mengalami inflasi justru deflas sehingga dapat mengerem terhadap inflasi di Agustus.” ujarnya. (K24)