Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aktor Film Hollywood Apresiasi Ide Kampung Pesilat Madiun

Aktor film John Wick : Chapter 3 asal Indonesia, Yayan Ruhian, menjadi narasumber dalam Seminar Kampung Pesilat 2019.
Aktor film Hollywood asal Indonesia, Yayan Ruhian menjadi pembicara dalam Seminar Kampung Pesilat 2019 di gedung Pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun di Mejayan, Kamis (11/7/2019)./JIBI-Abdul Jalil
Aktor film Hollywood asal Indonesia, Yayan Ruhian menjadi pembicara dalam Seminar Kampung Pesilat 2019 di gedung Pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun di Mejayan, Kamis (11/7/2019)./JIBI-Abdul Jalil

Bisnis.com, MADIUN — Aktor film John Wick : Chapter 3 asal Indonesia, Yayan Ruhian, menjadi narasumber dalam Seminar Kampung Pesilat 2019 bertema Mengangkat Pencak Silat Menjadi Destinasi Wisata Kabupaten Madiun, Kamis (11/7/2019), yang diikuti puluhan pesilat dari berbagai perguruan silat se-Madiun.

Dalam seminar itu, aktor yang juga pesilat tersebut mengaresiasi ide Kampung Pesilat yang digagas Pemkab Madiun. Menurutnya ide tersebut perlu secepatnya direalisasikan.

"Saya ikut bangga, sebagai bagian dari masyarakat pencak silat. Sungguh beruntung perguruan silat di sini, mudah-mudahan di daerah lain juga bisa," kata dia kepada wartawan seusai menjadi pembicara dalam seminar itu.

Yayan menganggap ide pengembangan Kampung Pesilat tinggal eksekusi dan mengolah sumber daya yang ada. Hal ini karena seluruh fasilitas untuk mendukung ide Kampung Pesilat ini sudah tersedia.

Berbicara mengenai sejarah pencak silat, Madiun memiliki sejarah panjang tentang pencak silat. Madiun juga menjadi pusat dari perguruan silat besar yang ada di Indonesia.

"Jadi, SDM secara silatnya sudah sangat kuat. Ditambah suport sangat luar biasa. Terus terang saya masih merinding kalau ingat suport dari bapak bupati di sini," kata aktor yang juga terlibat dalam penggarapan film Hollywood, Star Wars: The Force Awakens.

Ia menganggap yang perlu segera dilakukan yaitu antar perguruan silat duduk bersama untuk merumuskan konsep seperti apa yang ingin ditampilkan dalam wadah Kampung Pesilat. Sehingga masyarakat luar bisa mengetahui Kampung Pesilat yang ada di Madiun.

Banyaknya perguruan silat di Madiun, kata dia, seharusnya menjadi kekuatan dan keragaman. Jangan sampai memperuncing perbedaan.

"Setiap perbedaan itu keragaman. Jangan memperuncing perbedaan. Dengan berabagai ragam itu justru akan terlihat lebih indah," jelasnya.

"Ketua pesilat di Perancis bahkan dari PSHT yang pusatnya ada di Madiun. Nah, itu kan misalnya ada anggota dari luar negeri ada kenaikan tingkat di sini, itu bisa dijadikan paket wisata sekaligus pengisi bahwa Madiun memang Kampung Pesilat," tutur Yayan.

Pembicara lainnya yang merupakan Founder Festival Kesenian Yogyakarta, Suryo, mengatakan untuk mewujudkan Kampung Pesilat perlu ada komunikasi intens dari para pesilat. Dia berharap gagasan tersebut bisa terealisasi.

"Misalnya di Jogja, kami merintis ngamen silat. Ngamen bareng-bareng dengan menunjukkan silat di jalan. Sehingga masyarakat akan lebih mengenal tentang silat. Saya yakin kalau itu digarap serius akan eksis lagi," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Jalil
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : JIBI/Solopos

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper