Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alumindo Proyeksikan Penjualan Tumbuh 10 Persen Tahun Ini

Produsen aluminium sheet dan aluminium foil PT Alumindo Light Metal Industry Tbk (ALMI) tahun ini memproyeksikan kinerja penjualan bisa tumbuh 10 persen.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, SURABAYA – Produsen aluminium sheet dan aluminium foil PT Alumindo Light Metal Industry Tbk (ALMI) tahun ini memproyeksikan kinerja penjualan bisa tumbuh 10% seiring dengan potensi perluasan pasar di Amerika Serikat.

Direktur Alumindo Wibowo Suryadinata mengatakan penjualan perseroan pada kuartal I/2019 mengalami tekanan akibat menurunnya harga aluminium dunia yang mencapai 15% dari US$2,243/MT di kuartal IV/2018 menjadi US$1,899/MT pada kuartal I/2019.

“Kondisi ini berdampak pada laba kotor kuartal I kami yang turun karena masih tingginya harga pokok penjualan yang disebabkan oleh harga bahan baku di periode sebelumnya,” jelasnya, Kamis (11/7/2019).

Adapun pada kuartal I/2019, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp938,6 miliar turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp954,2 miliar. Laba kotor juga turun dari Rp53,2 miliar menjadi Rp1,8 miliar. Sedangkan volume penjualan turun dari 24.189 MT menjadi 24.020 MT.

Meskipun harga aluminium mengalami penurunan terutama sejak semester II/2018, nilai penjualan perseroan pada tahun lalu tetap meningkat 26,9% dibandingkan 2017. Yakni sepanjang 2017 mencatatkan penjualan sebesar Rp3,4 triliun meningkat menjadi Rp4,4 triliun pada 2018, dan kinerja laba kotor pada 2017 sebesar Rp133 miliar menjadi Rp211 miliar pada tahun lalu.

Dia berharap, pada semester II tahun ini kondisi harga aluminium kembali membaik. Bahkan perseroan tahun ini akan membesar volume penjualan ekspor ke AS setelah mendapatkan kontrak penjualan baru tahun ini.

Perseroan melalui Asosiasi Produsen Aluminium Ekstrusi, Sheet dan Foil (Aprelex, SH and F) juga tengah mengupayakan untuk mendapatkan proteksi pemerintah terhadap produk aluminium foil di pasar domestik.

“Serangan produk impor sejenis yang dijual dengan harga yang tidak wajar cukup mengancam produk kita, terutama produk impor dari China karena efek perang dagang AS dan China,” imbuhnya.

Wibowo menambahkan untuk mengenjot kinerja, perseroan juga akan mengeksplorasi kemungkinan masuknya investor untuk ikut menopang permodalan dan meningkatkan efisiensi produksi, termasuk melakukan diversifikasi pasar domestik.

Hingga saat ini kapasitas produksi grup Maspion ini mencapai 144.000 ton untuk produk aluminium sheet dan 18.000 ton untuk produksi aluminium foil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper