Bisnis.com, MALANG—PD Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Malang menggandeng Universitas Brawijayah (UB) untuk mengolah limbah cair yang dihasilkan tempat tersebut menjadi limbah cair.
Ketua Tim dari Mahasiswa UB, Hendra Surawijaya, mengatakan krisis energi di tengah pertumbuhan penduduk menjadi salah satu permasalahan yang harus dipecahkan a.l dengan mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) sebagai sumber energi alternatif yang efisien, namun tidak memberikan dampak pencemaran terhadap lingkungan.
“Hal ini yang mendorong kami untuk memanfaatkan limbah air Rumah Potong Hewan (RPH), untuk menghasilkan alternatif listrik yang dinamakan Slaughtering House Waste Water atau SHOWER,” katanya di Malang, Senin (8/7/2019).
Para mahasiswa inovatif itu adalah Hendra Surawijaya (Fakultas Kedokteran Hewan/FKH 2016), Elfahra Casanza Amada (FKH 2017) dan Rizhaf Setyo Hartono (Fakultas Matermatika dan Ilmu Pengetahuan Alam/FMIPA 2016) dibimbing drh. Ani Setianingrum.Kegiatan ini didanai oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dalam Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karsa Cipta (PKM-KC).
Hendra Surawijaya menjelaskan, SHOWER merupakan inovasi rancang bangun alat pemanfaatan bakteri limbah air rumah potong hewan dengan konsep bernama Agar Salt Bridge.
"Teknologi ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat di lingkungan RPH," ujarnya.
Menurutnya, SHOWER yang memanfaatkan limbah air bisa mengurangi pencemaran lingkungan sekitar, sehingga bau limbah air yang tidak tidak sedap bisa menjadi alternatif energi baru dan terbarukan.
Mekanisme kerja SHOWER sangat mudah, yaitu air limbah RPH yang telah diambil pada daerah RPH ditampung ke dalam chamber penyimpanan.
"Pada chamber penyimpanan dicampur dengan Effective Microorganisme 4 (EM4) untuk menghilangkan bau pada air limbah. Air limbah yang sudah dicampur dengan EM4 dimasukkan ke dalam chamber kemudian ditambahkan manitol salt agar dan garam elektrolit," ucapnya.
Selanjutnya bakteri akan mengoksidasi substrat dan menghasilkan elektron dan proton pada anoda. Elektron ditransfer melalui sirkuit eksternal, sedangkan proton didifusikan melalui separator membran manitol salt agar menuju katoda. Beda potensial elektron dan proton itulah yang akan menghasilkan arus listrik.
"Energi listrik yang dihasilkan dari limbah air RPH dapat menjawab tantangan zero waste dan mengurangi pencemaran lingkungan," katanya,
Selain itu, alat ini juga sebagai sumber energi baru dan terbarukan yang ramah lingkungan, efisien, murah, dan mudah digunakan.
Berdasarkan kelebihan itu, alat ini memiliki potensi yang luar biasa untuk mengatasi ketenagalistrikan dan ketahanan energi di Indonesia sehingga mampu mewujudkan Sustainable Development Goals.
Plt Direktur PD RPH Kota Malang, Ade Herawanto menambahkan inovasi ini sebagai bagian dari action plan dalam rangka menindaklanjuti rencana kerjasama antara PD RPH dengan berbagai perguruan tinggi a.l dengan UB, terutama dengan FKH dan FMIPA.
Selain menjadi inovasi baru dalam menyongsong isu lingkungan hidup dan energi terbarukan, adanya teknologi ini diharapkan mampu memberi manfaat besar bagi masyarakat.
"Tentu akan kami kaji lebih lanjuti kjarena ini masih skala ujicoba, nanti akan disinkronkan sehingga lolos dan layak uji untuk skala produksi," ucapnya.
Pihaknya terus menggali potensi kemanfaatan yang lebih besar lagi sehingga inovasi ini akan aplikatif dan berkesinambungan dengan program-program inovatif lainnya.