Bisnis.com, SURABAYA - PT Petrokimia Gresik (PG) merilis kinerja ekspor pupuk urea pada semester I/2019 ini mampu mencapai 157.300 ton.
Direktur Pemasaran PG, Meinu Sadariyo mengatakan capaian ini merupakan prestasi perseroan yang mampu bersaing di pasar urea terutama pasar internasional, mengingat selama ini PG lebih banyak membidik pasar pupuk NPK.
"Ekspor urea semester ini menjadi capaian tertinggi dalam sejarah PG sejak 2013 karena jumlahnya pun melebihi ekspor urea pada periode sama tahun lalu," katanya dalam rilis, Kamis (27/6/2019).
Dia mengatakan langkah ekspor pupuk ini selaras dengan kebijakan holding PT Pupuk Indonesia (Persero) yakni perusahaan didorong untuk dapat berkontribusi dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional.
Terlebih, saat ini Indonesia tengah mengalami defisit neraca perdagangan, sehingga peningkatan nilai ekspor sangat diperlukan untuk menyumbang devisa negara sekaligus mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
Adapun sepanjang semester I tersebut, PG telah mengekspor pupuk urea sebanyak 90.000 ton ke India, lalu Sri Lanka sebanyak 20.000 ton, ke Filipina sebanyak 22.800 ton serta ke China 24.500 ton.
Menu menambahkan, ekspor urea ini melengkapi catatan ekspor NPK dan NPS berbagai formula yang telah dilakukan PG ke berbagai negara di berbagai benua.
“Beberapa negara sudah kami jajaki sebagai upaya meningkatkan penjualan pupuk di pasar internasional, tentunya dengan tidak mengabaikan pemenuhan kebutuhan pupuk subsidi di tanah air,” imbuhnya.