Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikhtiar Pamekasan Memaksimalkan Serapan Batik Tulis pada Idulfitri

Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri banyak mengandung peluang yang bisa dimanfaatkan untuk membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraan.
Pedagang batik menunggu pembeli di Pasar 17 Agustus, Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (16/5/2019). Penjualan batik khas Pamekasan hingga minggu kedua bulan Ramadhan 1440 H naik sekitar 20 persen dari minggu sebelumnya karena banyaknya peminat dari sejumlah daerah./Antara-Saiful Bahri
Pedagang batik menunggu pembeli di Pasar 17 Agustus, Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (16/5/2019). Penjualan batik khas Pamekasan hingga minggu kedua bulan Ramadhan 1440 H naik sekitar 20 persen dari minggu sebelumnya karena banyaknya peminat dari sejumlah daerah./Antara-Saiful Bahri

Bisnis.com, PAMEKASAN - Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri banyak mengandung peluang yang bisa dimanfaatkan untuk membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraan.

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menilai, Hari Raya Idul Fitri merupakan momentum yang tepat untuk membantu masyarakat mempromosikan hasil kerajinan batik tulis warga Pamekasan.

Apalagi, agama menganjurkan agar saat Idul Fitri juga disunnahkan untuk memakai pakaian yang, sebagai implementasi dari upaya untuk kembali kepada kesucian, setelah melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

"Jadi, tidak salah, jika pakaian baru yang digunakan warga Pamekasan ini adalah pakaian yang merupakan hasil produk lokal warga Pamekasan itu sendiri, dalam hal ini adalah batik tulis Pamekasan," kata Baddrut.

Seruan untuk membantu perajin batik tulis ini bahkan telah dimulai oleh Bupati Pamekasan bersama jajarannya pada saat menggelar acara Safari Ramadhan.

Semua pejabat dinas di lingkungan Pemkab Pamekasan, mulai dari kepala dinas, kepala badan, camat, lurah dan kepala desa diharuskan memakai sarung batik tulis hasil kerajinan warga Pamekasan.

"Kenapa ini kami lakukan, karena satu-satunya pakaian yang merupakan produk lokal warga Pamekasan adalah batik tulis ini. Jadi, memakai sarung batik adalah sama dengan membantu saudara-saudara kita di Kabupaten ini," kata Baddrut saat acara Safari Ramadhan di Kecamatan Pegantenan, Pamekasan.

Bupati menjelaskan, kebijakan penguatan ekonomi dengan memberdayakan hasil kerajinan masyarakat lokal itu penting, untuk memperkuat perekonomian masyarakat.

Di samping itu, Kabupaten Pamekasan merupakan satu dari empat kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur, yang sebagian warganya memang bergantung pada penghasilan usaha batik tulis. Jumlah perajin batik tulis di kabupaten itu tersebar di 38 sentra batik, dengan 933 unit usaha, dan 6.526 orang yang menggantungkan nasibnya pada usaha kreatif ini.

Nilai ekonomi usaha batik, menurut bupati, menyumbang satu hingga dua persen dalam sektor industri. Nilainya lebih rendah dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang mencapai 35,66 persen yang menempati posisi pertama. Posisi kedua ditempati oleh sektor perdagangan besar dan eceran dengan kontribusi sebesar 19,61 persen dan kontribusi terbesar ketiga adalah sektor konstruksi dengan kontribusi sebesar 10,12 persen.

Pemkab Pamekasan berupaya mendorong berkembangnya industri batik dengan melakukan pembinaan, peningkatan sumber daya manusia (SDM), dan pengembangan alat bantu berupa teknologi, dan upaya memperluas akses pemasaran melalui kegiatan promosi sistemik.

Pakaian berbahan batik tulis lainnya, seperti songkok batik tulis Pamekasan juga terimbas momen Lebaran. Bahkan, songkok batik tulis Madura, laris di pasaran menjelang Hari Raya Idulfitri.

Menurut pedagang songkok batik tulis Madura di Pamekasan Tabri Syaifullah Munir kepada Antara di Pamekasan, banyaknya pembeli songkok batik tulis ini, karena kini batik sangat diminati masyarakat.

"Banyaknya warga yang menggunakan songkok batik tulis di Pamekasan ini mungkin karena efek dari kebijakan Bupati Pamekasan," kata Tabri.

Untuk satu songkok batik tulis, harganya mencapai Rp60.000 untuk berbagai ukuran. "Kalau beli banyak, atau untuk dijual lagi, harganya beda. Harga Rp60.000 ini untuk harga eceran. Harga borongan lain lagi,” kata Tabri kala itu.

Selain warga lokal Madura, pemesanan songkok batik tulis Pamekasan juga banyak dari luar Madura, seperti Surabaya, Malang, Bandung dan Jakarta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper