Bisnis.com, SAMPANG – Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi bekas terbakar Mapolsek Tambelangan, Sampang sejak Rabu (22/5) sebagai langkah awal dalam melakukan penyelidikan kasus ini.
Menurut Kapolres Sampang AKBP Budhi Wardiman, di Sampang, Kamis, Tim Labfor Polda Jatim turun ke Sampang sejak Rabu (22/5) hingga Kamis (23/5) sekitar pukul 09.00 WIB.
"Ada beberapa barang yang ditemukan Tim Labfor di bekas Mapolsek Tambelangan yang dibakar massa itu, salah satunya adalah bom molotov," kata Budhi dalam keterangan pers itu pula.
Ia menjelaskan, jumlah bom molotov yang ditemukan tim di sekitar area lokasi Mapolsek Tambelangan yang dibakar oleh kelompok penyerang itu sebanyak satu kardus dan kini juga telah dimankan oleh Tim Labfor Polda Jatim.
Bom molotov yang terbuat dari botol minuman suplemen itu ditemukan sekitar 50 meter di pertigaan jalan dari mapolsek.
Kepolisian Daerah Jawa Timur menegaskan telah mengantongi identitas para pelaku yang membakar Mapolsek Tambelangan, Sampang, Madura pada Rabu (22/5) malam.
Baca Juga
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan usai meninjau tempat kejadian perkara (TKP) di Mapolda setempat, Kamis, mengatakan nama-nama beserta foto para pelaku sudah ada dan tinggal menunggu waktu untuk dilakukan pemeriksaan.
"Untuk pelaku identitas sudah ada, Insya Allah akan kami panggil pemeriksaannya di sini. Karena untuk wilayah sana (Sampang) tidak memungkinkan. Kami dalam waktu dekat komunikasi dengan tokoh agama meminta menyerahkan pelaku tersebut," ujarnya.
Kapolda yang saat meninjau lokasi didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi mengatakan untuk tahap pertama akan dipanggil enam orang pelaku pembakaran.
Mengenai motif pembakaran oleh para pelaku, jenderal bintang dua tersebut menyatakan motifnya belum jelas sehingga masih didalami.
Namun, dari berita yang berkembang bahwa ada beberapa temannya di Jakarta ditangkap sesuai dengan informasi dari salah seorang tokoh Madura minta kirim doa dari Madura.
"Isu ini berkembang di Pamekasan juga, Alhamdulillah di Pamekasan bisa diredam. Tapi di Sampang tidak bisa. Pada saat tokoh agama negosiasi tahu-tahu masyarakat sudah melakukan pelemparan," katanya.
Kapolda menegaskan, situasi Sampang telah kondusif setelah Forkopimda Jatim bertemu dengan tokoh masyarakat, adat dan pemuda di Sampang yang berjumlah hampir 15 orang.
"Alhamdulillah tokoh agama dan tokoh masyarakat meyakinkan kami tidak terjadi hal yang terulang. Dan kami terima kasih pasukan TNI sangat banyak di sana sampai sekarang stand by di lokasi, termasuk patroli secara keseluruhan," katanya.
Sebelumnya, Kantor Polsek Tambelangan, Sampang, Jawa Timur, dibakar massa pada Rabu, (22/5) malam, sekitar pukul 22.00 WIB.
Pembakaran berawal dari adanya sekelompok massa yang datang secara tiba-tiba ke mapolsek kemudian melempari menggunakan batu.
Meski polisi berupaya memberikan pengertian dan melarang mereka berbuat anarkis, namun tidak diindahkan.