Bisnis.com, BLITAR – Pabrik Gula (PG) Rejoso Manis Indo (RMI) mengumumkan kesiapannya memulai produksi pada Juni mendatang menyusul selesainya pembangunan pabrik di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar.
Direktur Operasional PT. RMI, I Gede Suwartika, mengatakan bahwa pihaknya telah siap memulai giling perdana bulan depan meskipun hanya akan mengoperasikan 60 persen dari kapasitas produksi.
"Giling perdana Juni nanti kami menargetkan kapasitas produksi 6.000 ton cane day (TCD) atau 60 persen dari total kapasitas produksi 10.000 TCD," ujar Suwartika kepada wartawan, Selasa (21/5/2019).
Suwartika mengatakan bahwa RMI juga hanya menargetkan masa giling selama 100 hari, bukan 150 hari seperti rata-rata hari giling pabrik gula nasional. Hal itu, lanjut Suwartika, dilakukan karena keterbatasan ketersediaan bahan baku tebu.
Dengan 60 persen dari kapasitas produksi dan 100 hari masa giling, ujar Suwartika, RMI membutuhkan pasokan bahan baku tebu sebesar 600.000 ton. Padahal, lanjutnya, pihaknya baru mendapatkan komitmen pasokan dari petani tebu Blitar sebanyak 163.936 ton dari total luas lahan 2.402 hektare.
"Dengan ketersediaan bahan baku tersebut, RMI hanya akan berproduksi selama 27 hari," ujarnya.
Baca Juga
Suwartika mengatakan bahwa sebenarnya total lahan tebu di Kabupaten Blitar ada sekitar 6.100 hektare dengan total produksi tebu sebesar sekitar 400.000 ton. Namun, lanjutnya, hasil panen tebunya sudah terbagi ke beberapa pabrik gula yang telah lebih dulu beroperasi.
Suwartika mengatakan pihaknya akan terlebih dulu fokus pada giling perdana dengan ketersediaan bahan baku tebu yang ada sembari mencari solusi kekurangan sebanyak sekitar 436.000 ton tebu.
Pabrik gula PT RMI terletak di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar di area seluas sekitar 25 hektare dengan kapasitas maksimal produksi sebesar 10.000 TCD dan dapat digandakan menjadi 20.000 TCD. Pembangunan pabrik tersebut telah dimulai September 2017.