Bisnis.com, SURABAYA - PT Bank Perkreditan Rakyat Jawa Timur (BPR Jatim atau Bank UMKM Jatim) mencatatkan penyaluran kredit tahun lalu mampu mencapai Rp1,852 triliun atau tumbuh 4,53% dibandingkan 2017.
Direktur Utama Bank BPR Jatim Bank UMKM Jatim, Yudhi Wahyu Maharani mengatakan pertumbuhan perbankan tahun lalu tidak lepas dari upaya pengembangan kantor untuk menjangkau nasabah lebih dekat.
''Kinerja perbankan ini juga ditopang oleh penerapan tata kelola perusahaan GCG (Good Corporate Governance), manajemen resiko dan implementasi budaya kerja perusahaan,'' katanya dalam rilis, Jumat (3/5/2019).
Adapun hingga saat ini, jumlah kantor Bank BPR Jatim Bank UMKM Jatim mencapai 144 kantor yang terbagi atas kantor Pusat, 32 kantor cabang dan 111 kantor kas, serta 3 Kantor Payment Point, 32 Mobil Kas keliling, dan 35 Automatic Teller Machine (ATM).
Yudhi menambahkan, berdasarkan laporan keuangan Desember 2018 (audited), Bank BPR Jatim Bank UMKM Jatim berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp52,097 miliar atau meningkat 9,78% bila dibandingkan dengan capaian 2017.
''Kinerja keuangan Bank BPR Jatim Bank UMKM Jawa Timur lainnya juga menunjukkan pertumbuhan,'' ujarnya.
Tercatat, total aset sebesar Rp2,418 triliun atau naik 1,71% dan modal disetor sebesar Rp416 miliar atau naik sebesar 1,66%. Kemudian, kinerja tabungan sebesar Rp585 miliar atau naik 12,32% serta deposito sebesar Rp1,164 triliun atau naik 7,16%.
Posisi Desember 2018 , BOPO sebesar 82,87%, CAR sebesar 32,25%, ROA sebesar 2,26%, ROE 7,96%, NIM 9,49%, KAP sebesar 6,20% dan LDR sebesar 81,07%.
''Kalau dilihat dari pertumbuhan aset, peningkatan penyaluran kredit dan dana pihak ketiga kami telah mengalami pertumbuhan kinerja yang baik, termasuk teknologi berbasis digital serta penambahan modal dari pemerintah kabupaten dan kota di Jatim menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat dan pemegang saham meningkat,” imbuhnya.
