Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelindo III Usul Kapal Pelra Jadi Pengumpan di Pelabuhan Kecil

Kapal pelra bisa menjadi feeder atau angkutan pengumpan dari dan ke pelabuhan/dermaga kecil di sekitarnya.
Dua Kapal Motor (KM) Banawa Nusantara bersiap sandar di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (15/4/2019). Kementerian Perhubungan menyerahkan 12 unit kapal pelayaran rakyat ke sejumlah daerah dengan tujuan untuk mempermudah konektivitas penumpang dan barang meningkatkan efisiensi./Antara-Didik Suhartono
Dua Kapal Motor (KM) Banawa Nusantara bersiap sandar di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (15/4/2019). Kementerian Perhubungan menyerahkan 12 unit kapal pelayaran rakyat ke sejumlah daerah dengan tujuan untuk mempermudah konektivitas penumpang dan barang meningkatkan efisiensi./Antara-Didik Suhartono

Bisnis.com, SURABAYA – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III mengusulkan agar kapal-kapal pelayaran rakyat (pelra) yang merupakan program pemerintah bisa menjadi feeder atau angkutan pengumpan dari dan ke pelabuhan/dermaga kecil di sekitarnya.

Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto mengatakan selain untuk wisata, kapal pelra juga bisa digunakan sebagai kapal feeder dengan rute pendek karena sesuai dengan kapasitas atau spesifikasi kapal yang berkapasitas kecil hanya 24 orang.

“Rute pendek tersebut lebih sesuai dengan spesifikasi kapal pelra, dan lebih efisien karena kargo relatif sedikit dari dermaga atau pelabuhan kecil. Selain itu lebih aman dari pada kapal pelra melayari rute yang jauh seperti dari Pulau Jawa ke Kalimantan atau ke Sulawesi,” katanya seusai FGD konektivitas pelra pada Program Tol Laut, Senin (15/4/2019).

Dia mengklaim, di tengah tren kontainerisasi dalam pengiriman kargo laut, Pelindo III tetap memberikan pelayanan yang optimal pada segmen pelra.

Ada beberapa pelabuhan di wilayah kerja perseroan tersebut yang disandari kapal-kapal pelra. Antara lain Pelabuhan Gresik sekitar 700 kapal dengan bongkar muat kargo 500.000 ton/tahun, Pelabuhan Benoa sekitar 500 kapal dengan 150.000 ton/tahun, Terminal Kalimas Surabaya sekitar 307 kapal dengan 386.000 ton/tahun, Pelabuhan Tegal sekitar 300 kapal dengan 50.000 ton/tahun, dan di Pelabuhan Bima sekitar 180 kapal dengan 100.00 ton/tahun.

Pihaknya melihat langkah Kemenhub yang mengembangkan Program Tol Laut dengan mengoneksikan layanan kapal pelra sangat beralasan, terutama untuk melayani kebutuhan logistik, penyeberangan, dan wisata di kawasan-kawasan terdepan dan terpencil.

"Misalnya di Nusa Tenggara Timur, kapal Tol Laut melayani angkutan logistik dengan rute pelabuhan-pelabuhan yang sudah memadai fasilitasnya, seperti Tenau Kupang, Bima, Maumere, Kalabahi, dan lainnya yang sebagian besar dioperasikan oleh Pelindo III,” imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper