Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pawai Budaya Kota Blitar Serukan Harmoni dalam Kebhinekaan

Pawai Budaya, Senin (1/4) siang, sebagai salah satu rangkaian peringatan hari lahir (Harlah) ke-113 Kota Blitar.
Pawai Budaya, Senin (1/4) siang, sebagai salah satu rangkaian peringatan hari lahir (Harlah) ke-113 Kota Blitar./Bisnis-Asip Hasani
Pawai Budaya, Senin (1/4) siang, sebagai salah satu rangkaian peringatan hari lahir (Harlah) ke-113 Kota Blitar./Bisnis-Asip Hasani

Bisnis.com, BLITAR – Pemerintah Kota Blitar menggelar Pawai Budaya, Senin (1/4/2019) siang, sebagai salah satu rangkaian peringatan hari lahir (Harlah) ke-113 Kota Blitar yang bertema Harmoni dalam Kebhinekaan untuk Wujudkan Kota Blitar Ramah Investasi.

Pawai yang melibatkan sebanyak 43 kelompok, yang berangkat dari depan Gedung Wali Kota, mewakili berbagai instansi di lingkungan pemerintahan kota Blitar itu menarik ribuan warga Blitar dan sekitarnya untuk menonton berbagai penampilan peserta pawai.

Peserta pawai dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), misalnya, menampilkan gunungan tumpeng raksasa yang diarak di sepanjang rute sekitar 3 kilometer tersebut.

Peserta lain, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, menampilkan miniatur candi dengan peraga sosok raja jawa dan permaisuri.

Pawai Budaya Kota Blitar Serukan Harmoni dalam Kebhinekaan

Ketua Panitia yang juga Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Triman Prasetyono, mengatakan bahwa peserta pawai berupaya memeragakan suasana Blitar dalam tiga fase sejarah yaitu zaman kerajaan, era kolonial, dan masa revolusi kemerdekaan.

Selain itu, lanjut Triman, peserta pawai juga menampilkan kehidupan sosial dan budaya masyarakat Blitar yang sangat beragam.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Blitar, Santoso, mengatakan bahwa peringatan hari jadi Kota Blitar dirancang dengan tujuan akhir membangun citra Kota Blitar yang ramah investasi.

Meskipun masyarakat Blitar sangat beragam baik dari sisi ras, etnik dan agama, jelas Santoso, namun kehidupan sosial di Blitar berlangsung dalam suasana yang penuh toleransi.

"Dan di tengah tahun politik menghadapi Pemilu 2019, Blitar tetap meneguhkan sebagai kota yang damai," ujar Santoso.

Lebih lanjut, Triman mengatakan bahwa Pemerintah Kota Blitar juga memanfaatkan momen peringatan hari jadi sebagai media promosi pariwisata selain untuk mengundang investasi di sektor lain.

Pawai Budaya Kota Blitar Serukan Harmoni dalam Kebhinekaan

Triman menyebut kunjungan wisata ke kota Blitar naik dari waktu ke waktu dengan destinasi maskot berupa Makam Bung Karno yang memberikan pemasukan tahunan dari retribusi sebesar lebih dari Rp1 miliar.

Kota Blitar terdiri dari 3 kecamatan dan 21 kelurahan dengan jumlah penduduk sekitar 150.000 jiwa.

Adapun Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Blitar dari sektor pariwisata dan perhotelan adalah sekitar Rp209 miliar pada2015, Rp240,3 miliar pada 2016, Rp277 miliar pada 2017, Rp308,4 miliar pada 2018.

Pijakan awal berdirinya Kota Blitar didasarkan pada dikeluarkannya maklumat dari Pemerintah Hindia Belanda yaitu Staatsblad van Nederlandche Indie No.150, pada 1 April 1906 yang berisi penetapan sebuah pemerintahan Blitar sebagai sebuah Gemeente (Kotamadya).

Pawai Budaya Kota Blitar Serukan Harmoni dalam Kebhinekaan

Blitar sebenarnya sudah ada jauh sebelum penetapan tersebut oleh Pemerintah Kolonial Belanda.

Menurut catatan sejarah dan legenda, Blitar didirikan pada abad ke-15 di era Kerajaan Majapahit oleh Nilasuwarna, anak Adipati Tuban yang diutus untuk memerangi tentara Tartar yang bersembunyi di hutan bagian selatan Majapahit, yaitu wilayah yang kemudian disebut Blitar.

Berhasil mengemban tugas, Nilasuwarna alias Gusti Sudomo ditahbiskan sebagai penguasa wilayah Blitar yang merupakan daerah pardikan atau otonom pada era Majapahit dengan gelar Adipati Ariyo Blitar.

Di era kekuasaan Joko Kandung, anak Nilasuwarna yang bergelar Adipati Ariyo Blitar III, pada tahun 1723 Blitar ditaklukkan oleh pasukan Belanda yang berkolaborasi dengan Kerajaan Mataram Kartasura Hadiningrat, Raja Amangkurat.

Penaklukan ini mengakhiri eksistensi Blitar sebagai daerah pardikan.

Pawai Budaya Kota Blitar Serukan Harmoni dalam Kebhinekaan


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Asip Hasani
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper