Bisnis.com, SURABAYA — PT Asuransi Buana Independent (ABI) bekerja sama dengan Tune Protect Group (TPG) asal Malaysia untuk mulai menggarap pasar asuransi perjalanan wisata dari anggota Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Jawa Timur.
Presiden Direktur ABI, I Made Marka mengatakan di era industry 4.0 ini sektor pariwisata juga harus mengikuti perkembangan. Melalui kerja sama dengan TPG tersebut kini ABI memiliki platform online yang dapat langsung melayani nasabah asuransi perjalanan termasuk layanan klaim dengan cepat.
"Potensi industri asuransi di Jatim sendiri sangat besar, apalagi jumlah anggota Asita Jatim mencapai 300-an agen dan mudah-mudahan 10% anggota yang hadir di acara ini akan menularkan ke anggota yang lain untuk menjadi partner kami," ujarnya saat acara penandatanganan Memorandum of Agreement, Senin (25/2/2019).
Dia mengatakan sebelumnya ABI sudah pernah menggarap sektor pariwisata, tetapi kontribusinya masih sangat kecil sekitar 0,25%. Diharapkan dengan kerja sama ABI, TPG dan Asita Jatim tersebut, kontribusi asuransi perjalanan ABI bisa mencapai 5%.
"Tahun pertama dari kerja sama ini ABI dan Tune Protect menargetkan bisa memperoleh premi sebesar Rp5 miliar," imbuhnya.
CEO TPG, Khoo Ai Lin menambahkan grup maskapai penerbangan Air Asia ini ingin memperluas jangkauan bisnis asuransinya sampai di Indonesia mengingat besarnya potensi perjalanan wisata di Indonesia.
"Kami sangat menantikan kemitraan strategis dengan ABI dan Asita Jatim, karena kami punya 27 manfaat asuransi perlindungan yang ditawarkan hingga US$100.000 untuk perjalanan internasional dan Rp125 juta untuk perjalanan domestik," katanya
Dalam kesempatan yang sama Ketua Asita Jatim, Arifudinsyah menambahkan potensi asuransi perjalanan wisata di Jatim dapat dilihat dari data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yakni terdapat pergerakan wisatawan hingga 45 juta wisatawan domestik, dan ratusan ribu wisatawan asing.
"Itu baru yang inbound, belum lagi potensi yang outbound atau wisatawan domestik yang pergi keluar negeri, terutama kalau di Jatim potensi terbesarnya adalah jemaah haji dan umrah," imbuhnya.