Bisnis.com, SURABAYA – Ketua Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Timur Arumi Bachsin menyatakan akan mendorong setiap upaya tim penggerak PKK di seluruh kota/kabupaten di Jatim dalam menyelesaikan masalah kesejahteraan keluarga, terutama stunting atau gizi buruk.
“Di setiap kabupaten dan kota itu punya tantangan dan prioritas program masing-masing, mungkin PKK provinsi akan fokus dalam hal itu, dan 10 program pokok PKK tetap ada tapi tidak boleh melupakan tantangan masing-masing daerah maka seyogyanya provinsi akan mensupport,” katanya seusai dilantik menjadi Ketua PKK Jatim menggantikan Nina Soekarwo di Gedung Grahadi, Selasa (19/2/2019).
Dia mengatakan selama menjadi Ketua PKK Trenggalek, dirinya mengaku sudah banyak belajar terutama organisasi PKK dan program-program pokok yang sudah menjadi visi misi PKK di provinsi. Namun, menurutnya banyak perbedaan yang harus dipelajari ketika masuk dan menjadi Ketua PKK Jatim.
“Ternyata setelah saya mempelajari yang di provinsi beda sekali dengan di Trenggalek, karena di Trenggalek hanya ada 14 kecamatan dan programnya mengikuti visi provinsi, dan saat ini di provinsi ada 38 kabupaten/kota dengan kultur yang berbeda,” ujarnya.
Istri Wakil Gubernur Jatim Emil Elesianto Dardak itu menambahkan dalam menjalan tugas sebagai Ketua PKK Jatim, dirinya juga akan fokus menangani masalah stunting atau gizi buruk seperti yang diminta oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
“Stunting bukan hanya maslaah kurang gizi saja, tapi juga gaya hidup yang dijalani calon ibu harus mendukung kesiapan bayi dari tahun-tahun sebelumnya. Maka dalam menangani maslaah stunting ini PKK akan menyasar remaja-remaja putri yang nantinya akan melahirkan para penerus bangsa,” imbuhnya.