Bisnis.com, SURABAYA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III tengah menambah sejumlah peralatan bongkar muat di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) untuk mengantisipasi meningkatnya arus petikemas ekspor dan impor.
Direktur Utama Pelindo III Doso Agung mengatakan peralatan tersebut salah satunya seperti 20 unit Automatic-Rubber Tyred Gantry (A-RTG) untuk meningkatkan produktivitas bongkar muat di lapangan penumpukkan.
"Tambahan jumlah A-RTG merupakan langkah modernisasi peralatan karena A-RTG dari sisi man power sangat efisien sebab satu operator bisa mengoperasikan hingga 4 unit alat," katanya dalam rilis, Jumat (7/12/2018).
Selain itu, lanjutnya, penggunaan A-RTG akan lebih aman karena tidak ada lagi operator manusia yang bertugas di dalam alat RTG dan blok lapangan penumpukan.
"TPKS ini sebagai gerbang ekspor-impor di Jawa Tengah sehingga sangat vital perannya," imbuhnya.
Doso menambahkan proses behandle atau pemeriksaan peti kemas impor juga akan dipercepat prosesnya dengan menggunakan aplikasi teknologi informasi. Saat ini ada 2 gate tambahan yang sedang dibangun untuk mempercepat akses ke terminal.
Baca Juga
"Kami juga akan terus merevitalisasi kolam pelabuhan agar tetap sedalam -12 meter LWS (low water spring/rata-rata permukaan air), sehingga kegiatan sandar dan bongkar muat kapal tidak terganggu karena selalu sesuai dengan jangkauan peralatan," imbuhnya.
Adapun TPKS mencatatkan kinerja arus petikemas hingga November 2018 mengalami kenaikan 5% dibandingkan periode sama tahun lalu. Tahun lalu tercatat ada kemastercatat 577.867 TEUs, dan pada tahun ini bisa tumbuh mencapai 611.486 TEUs.
CEO Regional Jateng Pelindo III Arief Prabowo menyebutkan, tingginya arus peti kemas internasional yang mendominasi bongkar muat di TPKS itu merefleksikan pertumbuhan perekonomian di kawasan Jawa Tengah.
"Kami optimistis bahwa target arus peti kemas 2018 yang sebesar 731.289 TEUs dapat dicapai dengan tren pertumbuhan yang positif tersebut," imbuhnya.