Bisnis.com, MALANG—PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengembangkan UMKM dengan pendekatan holistik beupa pelatihan dan pendampingan lewat program BRIncubator.
Kepala Desk Inkubator Bisnis Mikro dan Ritel BRI Djoko Purwanto mengatakan lewat program tersebut, UMKM dibina dari berbagai aspek. Sisi kelemahan dari UMKM akan diurai dan dicari jalan keluarnya. Mereka diarahkan agar dapat mengakses pembiayaan pada lembaga jasa keuangan, terutama BRI.
“Jadi sisi yang lemah pada masing-masing UMKM didekati dan dibina oleh mentor dari kalangan ahli dan praktisi,” ucapnya di sela-sela peluncuran BRIncubator di Malang, Senin (8/10/2018).
Pendampingan tersebut terus dilakukan sampai UMKM bisa berkembang dan naik kelas, dari mikro menjadi kecil, kecil menengah, dan menengah menjadi besar.
Dalam pendampingan, UMKM diberikan aplikasi sehingga dapat berkomunikasi dengan mentor baik lewat live streaming maupun grup WA. Lewat aplikasi tersebut antarUMKM juga bisa saling menjalin komunikasi untuk mengatasi permasalahan masing-masing.
Karena dilaksanakan lembaga jasa keuangan, maka UMKM juga diarahkan menjadi bankable, setidaknya feasible untuk memperoleh pembiyaan dari BRI.
Baca Juga
Dengan terjadinya komunikasi yang intens antara BRI dengan UMKM, maka penyaluran pembiayaan lebih mudah karena bank tersebut sudah mengetahui moral dari pemohon kredit serta kapasitas usahanya, di sisi lain UMKM juga mengetahui persyaratan untuk dapatg mengakses pembiayaan.
“Arahnya nanti diharapkan UMKM yang dibina BRI lewat program BRIncubator dapat melakukan ekspor sehingga selain berdampak positif dalam mengembangkan usaha mereka, juga dapat memperkuat cadangan devisa nasional,” ucapnya.
Program tersebut didisain betul-betul praktis dengan tujuan yang jelas, sehingga Desember 2018 sudah diketahui hasilnya. Nantinya akan dipilih 30 UMKM untuk program akselerasi dan 3 UMKM terbaik akan mendapatkan award untuk pengembangan usahanya.
Djoko mengakui, aspek terberat dalam pengembangan UMKM terutama pada sisi pemasaran. Karena itulah, BRI akan memanfaatkan nasabahnya untuk ditautkan dengan UMKM agar terjadi kesepakatan bisnis. “Kami akan membantu me-link-an UMKM dengan nasabah BRI,” ucapnya.
Program Inkubasi yang fokus kepada pelaku UMKM sektor pariwisata,m pertanian subsektor kuliner, fashion, dan kriya ini bertujuan memodernisasi UMKM agar berbasis teknologi dan dapat menciptakan teknoprenuer. Pelaksanaan BRIncubator ini sekaligus mendukung program OJK selama Oktober, yakni “Bulan Inklusi Keuangan”.
Untuk batch pertama ini, BRIncubator akan melibatkan 500 UMKM di lima kota terpilih, yakni Solo, Makassar, Bandung, Padang, dan Malang, Ke depan, program ini akan duiperluas sehingga dapat menjangkau lebih banyak peserta dan kota di seluruh wilayah Indonesia.
Pemimpin Wilayah BRI Malang Eko Wahyudi mengatakan BRI menginginkan fokus pada pemberian ruang dan pendampingan melalui fasilitas yang bisa mendorong kemajuan dan berdampak pada ekonomi lokal dan nasional.
Djoko menambahkan, realisasi penyaluran kredit UMKM di wilayah kerja BRI Wilayah Malang sampai September 2018 mencapai Rp21,4 triliun atau tumbuh 13,8% bila dibandingkan posisi akhir 2017. Kredit ekspansi UMKM sampai September 2018 mencapai Rp2,8 triliun.
“Saya optimistis realisasi kredit UMKM sampai akhir tahun bisa menembus dengan pertumbuhan 20%,” katanya.