Bisnis.com, SURABAYA - Perum Jasa Tirta (PJT) I bekerja sama dengan Adhi Karya menginvestasikan Rp2 triliun untuk mengembangkan unit usaha sistem penyediaan air minum.
Direktur Utama PJT I, Raymond Valiant Ruritan mengatakan dalam kerja sama tersebut akan dilakukan sharing dana untuk membangun sistem penyediaan air minum.
"Dalam perjanjian yang sudah ditandatangani beberapa waktu lalu disepakati pengembangan penyediaan air minum dilakukan di Jawa Timur tepatnya wilayah utara, Jawa Tengah di selatan, dan Batam Kepulauan Riau," jelasnya dalam rilis, Kamis (13/9/2018).
Adapun rencananya di wilayah Jatim bagian utara akan difokuskan di Lamongan dan Tuban dengan pipa transmisi dan distribusi sepanjang 27 km. Di wilayah Jawa Tengah bagian selatan tepatnya di Cilacap sepanjang 22 km dan di Batam sepanjang 15 km.
Khusus untuk wilayah Jatim, air baku untuk penyediaan air minum menggunakan air permukaan dari Sungai Bengawan Solo. Sasaran untuk konsumen air dari sistem penyediaan air minum itu lebih ditekankan bagi industri dan warga atau masyarakat yang belum mendapatkan suplai air dari PDAM.
Raymond menjelaskan, dari nilai investasi Rp2 triliun itu, sebanyak Rp900 miliar digunakan untuk proyek di Jawa Tengah, sebanyak Rp700 miliar untuk di Jawa Yimut dan Rp400 miliar untuk proyek di Batam.
Baca Juga
"Proyek ini akan dimulai tahun depan, dengan tahap awal akan dibuatkan water treatment plan dan diawali dengan pemasangan pipa transmisi dan distribusi," jelasnya.
Sebelumnya, PJT I telah memulai usaha penyediaan air minum sejak 2012. Saat itu proyek sementara masih dibangun di Kecamatan Sekaran Lamongan di 5 desa. Pada 2014, proyek akhirnya diperluas lagi di wilayah Brondong Kecamatan Paciran.
Proyek dengan memanfaatkan air baku dari Bengawan Solo tersebut telah mampu mendistribusikan135 liter per detik untuk 7.000 rumah.