Bisnis.com, MADIUN – Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Madiun meminta kepada seluruh pesilat yang ada di Madiun untuk tidak memobilisasi massa pada saat perayaan malam 1 Suro. IPSI mengimbau kepada pesilat untuk berziarah ke makam sesepuh pencak silat itu selain tanggal 1 Suro.
Ketua IPSI Kota Madiun, Murjoko, mengatakan perguruan silat yang tergabung dalam IPSI telah sepakat untuk tidak menggelar kegiatan pada saat malam 1 Suro besok. Selain itu, perguruan silat di bawah IPSI bersepakat untuk tidak menggerakkan massa untuk ziarah ke makam sesepuh SH pada malam 1 Suro.
Namun, IPSI tetap memperbolehkan pesilat untuk berziarah ke Kota Madiun. Karena itu bentuk penghormatan terhadap sesepuh dan menjalani sebuah tradisi.
"Ini menjadi komitmen semua perguruan silat dengan aparat keamanan dan Pemda. Supaya kondisi Madiun tetap aman, kondusif, sejahtera, dan damai," jelas dia seusai rapat koordinasi antara IPSI dengan Forkompimda Kota Madiun di gedung Diklat setempat, Senin (3/9/2018).
Menurut dia, kegiatan nyekar pada 1 Suro tidak dilarang, namun jangan memobilisasi massa. Pesilat dari berbagai daerah bisa bergantian saat berziarah dan tidak terbatas pada 1 Suro.
"Selama bulan Suro kan bisa nyekar bahkan di luar bulan Suro juga bisa," ujar Murjoko.
Kapolres Madiun Kota, AKBP Nasrun Pasaribu, mengatakan sudah menjadi kesepakatan bersama bahwa tidak akan ada mobilisasi massa pada saat perayaan 1 Suro nanti. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Polres di sekitar Madiun untuk mengawasi pergerakan massa saat perayaan 1 Suro.
Dia meminta pesilat dari daerah lain untuk menggelar kegiatan perayaan 1 Suro di daerah masing-masing. "Ziarah ke Madiun boleh. Tapi yang tidak diperbolehkan adalah mobilisasi massa. Karena ini tahun politik, itu yang kami antisipasi," jelas dia.