Bisnis.com, JAKARTA—PT Barata Indonesia (Persero) kembali melakukan kerja sama strategis dengan Siemens Aktiengeseilschaft untuk memasok turbin uap industri khususnya industri gula nasional.
Dalam penandatanganan Strategic Alliance Agreement di Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (20/3/2018), Direktur Utama Barata Indonesia Silmy Karim mengatakan dalam kerja sama unit turbin ini, Barata Indonesia akan menjadi mitra strategis bagi turbin yang diproduksi oleh Siemens AG, khususnya untuk industri gula.
"Untuk tahap awal ini kita kerja sama untuk lima unit turbin kemudian ada rencana juga swasta lain atau BUMN untuk mengembangkan pabrik turbin yang lama maupun baru. Kami akan masuk ke sana," kata Silmy.
Silmy mengatakan kerja sama ini menjadi penting bagi Barata Indonesia untuk semakin mengukuhkan posisi sebagai perusahaan yang eksis di bidang industri gula.
Selain itu, kerja sama juga menjadi peluang yang baik bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi guna mendukung kompetensi yang selama ini sudah ada. Silmy berharap nantinya perseroan juga dapat memproduksi turbin dengan mengedepankan konten lokal.
"Ke depannya bukan hanya dalam konteks memasarkan atau kerja sama dalam sisi perawatan atau teknikal, tetapi juga untuk memproduksi turbin ke depannya," kata dia.
Ia menambahkan lima turbin yang dipasok ini akan ditempatkan pada pabrik gula milik BUMN dan perusahaan swasta. Ada pun turbin tersebut akan digunakan pabrik gula BUMN milik PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara XI (Persero), yang sebelumnya telah menjalin kontrak dengan PT Barata Indonesia.
Silmy menilai potensi industri gula dengan menggunakan turbin sekitar 100-200 juta dolar AS dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan dengan total investasi pabrik gula sekitar Rp5 triliun sampai Rp10 triliun hingga 3 tahun ke depan.
Dipilihnya Barata Indonesia sebagai sebagai mitra strategis oleh Siemens AG ini karena perusahaan berkantor pusat di Gresik itu memiliki pengalaman panjang di industri pabrik gula di indonesia.
Perusahaan sejak lama memiiiki kapabilitas di bidang perawatan dan produksi komponen pabrik gula hingga pembangunan pabrik gula lengkap dengan kapasitas yang mencapai 15.000 TCD.
Guna percepatan penguasaan teknologi, kerja sama dengan Siemens AG ini juga meliputi program capacity building SDM Barata melalui program internship serta pelatihan dalam bidang terkait.
Kerja sama tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Barata lndonesia, Silmy Karim, sementara dari pihak Siemens AG diwakilkan oleh Simon Kemnitzer, dan disaksikan Deputi Bidang Usaha Pertambangan, industri Strategis dan Media, Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno.