Bisnis.com, SURABAYA—Dinas Perhubungan Kota Surabaya menyatakan uji operasional Jembatan Ujung Galuh yang sebelumnya dikenal masyarakat sebagai Jembatan Ratna di kawasan Darmo Kali-Ngagel akan dilakukan pada akhir Maret 2018.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyu Drajad, di Surabaya, Rabu (7/3/2018), mengatakan bahwa proses pemasangan rekaya lalu lintas serta pendukung untuk rambu marka jalan sudah selesai.
"Tinggal proses pemasangan traffic light dan CCTV. Direncanakan selesai akhir Maret sekaligus uji operasional," kata Irvan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan pemilihan nama jembatan Ujung Galuh berdasarkan sejarah Zaman Majapahit. "Dahulu Surabaya itu namanya Ujung Galuh, makanya saya pilih nama itu," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, dirinya berencana untuk melabeli setiap infrastruktur sesuai karakter Surabaya, seperti halnya Stadion Bung Tomo yang ada di kawasan Tandes, nantinya, nama jalannya akan diubah sesuai dengan nama aslinya.
"Tapi itu nanti, kan butuh waktu dan proses yang panjang," katanya.
Ditanya perbedaan jembatan Ujung Galuh dengan jembatan yang lain, Risma mengaku bahwa jembatan ini memiliki keunikan ketimbang jembatan yang lain. "Jembatan ini menyatu dengan lingkungan, beda dengan yang lain," katanya.
Ditanya soal desain dan penambahan-penambahan apa yang dirasa kurang, Wali Kota Perempuan pertama di Surabaya ini menuturkan, desain jembatan merupakan garapannya sendiri.
Selain itu, lanjut dia, jembatan Ujung Galuh sudah selesai 100 persen, hanya saja, masih perlu penambahan lampu, traffic light, pelebaran jalan dan penataan taman serta penambahan jogging track di sekitar jembatan.
"Nanti di sekitar taman akan dibuat jogging track. Bahannya, terbuat dari potongan-potongan sandal jepit, jadi kalau diinjak tidak sakit. Ya, itung-itung daur ulang barang bekas, sayang kalau tidak dimanfaatkan," katanya.