Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang Pasar Ekspor Benih Hortikultura Terbuka

Peluang ekspor benih hortikultura, buah dan sayur, asal Indonesia sangat terbuka, namun belum terpenuhi karena produksinya masih belum memenuhi.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Pembenihan Hortikultura Indonesia (Hortindo) Afrizal Gindow (kanan) bersama dengan Kepala Pusat Karantina Tumbuhan Kementerian Pertanian Antarjo Dikin (kiri) pada Workshop Fortindo di Malang, Kamis (22/2/2018). /Bisnis-Choirul Anam
Ketua Umum Asosiasi Produsen Pembenihan Hortikultura Indonesia (Hortindo) Afrizal Gindow (kanan) bersama dengan Kepala Pusat Karantina Tumbuhan Kementerian Pertanian Antarjo Dikin (kiri) pada Workshop Fortindo di Malang, Kamis (22/2/2018). /Bisnis-Choirul Anam

Bisnis.com, MALANG—Peluang ekspor benih hortikultura, buah dan sayur, asal Indonesia sangat terbuka, namun belum terpenuhi karena produksinya masih belum memenuhi.

Ketua Umum Asosiasi Produsen Pembenihan Hortikultura Indonesia (Hortindo) Afrizal Gindow mengatakan beberapa negara membutuhkan benih hortikultura dari Indonesia, seperti di Jepang.

“Benih hortikultura yang dibutuhkan di Jepang, terutama kangkung,” katanya di sela-sela Workshop Fortindo di Malang, Kamis (22/2/2018).

Kebutuhan benih sayur sangat besar karena jenis sayur tersebut digemari di Jepang. Masyarakat di sana mengkonsumsi diolah terlebih dulu menjadi kecambah.

Saat ini, Indonesia sudah berhasil memasuki ekspor benih hortikultura. Tahun lalu, benih yang diekspor mencapai 710 ton ke India, Vietnam, Philipina, Myanmar, Thailand, dan China pada tahun lalu. “Devisa yang berhasil diperoleh mencapai sekitar US$2,840 juta dengan asumsi harga benih mencapai US$4/kg,” ujarnya.

Komoditas benih hortikultura yang diekspor, yakni kangkung, terong, dan kacang panjang serta mentimun.

Terkait dengan kebutuhan benih dalam negeri, menurut dia, mencapai 16.000 ton. Dari total kebutuhan itu, 80% sudah berhasil dipenuhi perusahaan-perusahaan pembenihan yang berjumlah 15 perusahaan, dan sisanya masih impor.

Menurut dia, impor benih sah-sah dan tidak bisa dihindari karena tidak melulu memenuhi kebutuhan benih dalam negeri, namun untuk pengembahan perbenihan hortikultura nasional.

Hal itu bisa terjadi karena negara-negara maju telah berhasil mengembangkan benih hortikultura tertentu dengan kualitas baik sehingga perlu diikuti agar produksi benih hortikultura nasional juga berkualitas dan produktivitasnya tinggi.

Kepala Pusat Karantina Tumbuhan Kementerian Pertanian Antarjo Dikin mengatakan masuknya produk-produk hortikultura dari negara lain tidak perlu dirisaukan. Begitu juga perusahaan-perusahaan asing yang memproduksi benih hortikultura, terutama dari Belanda, yang industri di sektor tersebut sangat maju, tidak perlu dimusuhi, tetapi dirangkul.

Dengan begitu, maka pengembangan benih hortikultura nasional akan berkembang. Tapi ketika benih impor masuk, jangan pula masuk penyakitnya sehingga dapat menanggu pertanian hortikultura nasional.

“Itulah tugas dari kami, mengawasi agar benih-benih yang bermasalah masuk ke Indonesia. Ada prosedur yang harus dipenuhi agar benih masuk,” ucapnya.

Menurut Afrizal, dari total kebutuhan benih sebanyak 16.000 ton/tahun itu, yang dipasok dari perusahaan pembenihan hanya mencapai 5.000 ton, sedangkan sisanya diproduksi petani sendiri dengan bimbingan dari perusahaan.

Ada 24.000 petani yang telah dibina dan menjadi mitra perusahaan untuk memproduksi benih unggul. Hingga saat ini, Hortindo telah menemukan dan memproduksi sekitar 170 varientas sayuran.

Miftahul Choiri, petani asal Donomulyo, Kab. Malang, mengeluhkan sulitnya mendapatkan benih cabai di musim penghujan. Padahal petani butuh bibit karena momen yang pas untuk menanam komoditas tersebut.

Afrizal mengatakan, benih cabai, kacang panjang, bawang merah, dan mentimun, memang produksi benihnya berkurang saat musim penghujan. Hal itu murni karena faktor alam, bukan karena kesengajaan dari pabrikan untuk menahan produksi dengan pertimbangan mendongkrak harga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper