Bisnis.com, SURABAYA - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur memprediksi panen gabah kering giling (GKG) pada Februari ini bisa mencapai 1,4 juta ton atau setara 960.000 ton beras.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo mengatakan pada Januari produksi gabah memang sempat turun akibat musibah banjir.
"Memang Januari kurang bagus pertanian kita hanya ada panen dari lahan 75.000 ha atau menghasilkan 285.000 ton beras, tapi Februari ini prediksi meningkat karena akan panen dari lahan 250.000 ha atau akan ada 1,4 juta ton GKG atau 960.000 ton beras," katanya Selasa (13/2/2018).
Dia mengatakan produksi gabah juga diprediksi kembali meningkat pada Maret dari produksi padi di lahan seluas 450.000 ha atau bisa mencapai 2,2 juta ton gabah kering giling atau setara 1,7 juta ton beras.
"Kalau kita tanya ke Bulog, dalam 7 bulan ke depan itu stok beras Jatim itu aman. Bahkan kita surplus tahun ini 5,1 juta ton beras, karena konsumsi beras Jatim berdasarkan jumlah penduduk 39 juta jiwa adalah 297.000 ton/bulan," jelasnya.
Hadi mengatakan tahun ini pun pemerintah akan memberikan bantuan alat pertanian mekanisasi yang akan meningkatkan efisiensi petani hingga 30%. Termasuk pemberian pinjaman modal bunga 6% melalui Bank Jatim untuk pembelian alat giling padi untuk menambah pendapatan petani.
"Dengan alat mekanisasi biaya usaha tani akan lebih murah dibandingkan konvensional. Kalau biasanya biaya usaha tani Rp15 juta/ha, dengan alat tani hanya Rp11 juta/ha," jelasnya.