Bisnis.com, MALANG—Rochsun, Dosen Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang meraih gelar doktor sosiologi dari Universitas Muhammadiyah Malang berkat penelitiannya tentang budaya using.
Disertasi berjudul "Spirit Barong Ider Bumi Masyarakat Using Desa Kemiren Banyuwangi" itu berhasil dipertahankan pada Ujian Promosi Doktor di UMM, Sabtu (27/1/2018).
“Saya tertarik meneliti budaya Using lewat kegiatan adat Barong Ider Bumi karena adat dan budaya tersebut ternyata masih eksis sampai sekarang dan fungsional pada kehidupan masyarakat sehari-hari di sana,” katanya di Malang, Senin (29/1/2018).
Ada tiga spirit perayaan Barong Ider Bumi, yakni ladak, anclak, dan bingkak. Sifatladak,membanggakan diri, pada saat ini cenderung menjadi tren bagi kalangan tertentu sebagai pencitraan dirinya atau kelompoknya.
Pada zaman now, sifat dan sikap membanggakan diri banyak digunakan oleh kalangan tertentu maupun pribadi untuk promosi dan pencitraan demi keberlanjutan eksistensi diri.
Spirit ladak, kata dia, memberikan motivasi kepada suatu tindakan yang tidak cukup hanya dengan melakukan aktivitas dan kreativitas, tetapi harus ada inovasi.
Dengan sikap sombong dan sikap membanggakan diri justru menghasilkan perilaku dan tindakan yang mengarah pada keberlanjutan atau pemertahanan identitas diri atau kelompok.
"Kalau sikap sombong itu merupakan fenomena baru, justru masyarakat Osing sudah melakukannya cukup lama, bahkan turun temurun," ujarnya.
Sifat aclak, yakni spirit yang memberikan motivasi pada aktivitas individu dalam melakukan pemertahanan dan eksistensi dirinya melalui tindakan yang harus mencari tahu.
Sedangkan spirit bingkak, yakni memberikan motivasi pada aktivitas atau tindakan yang kreatif, meskipun suatu ketika tindakan itu bisa menjadi salah, artinya selalu melakukan coba-coba .
Dengan demikian, dia menyimpulkan, nilai-nilai yang terkandung dalam Barong Ider Bumi ini mampu menumbuhkan banyak motivasi, seperti ekonomi, sosial, budaya maupun politik (pemerintahan).
Oleh karena itu, katanya, perlu penataan-penataan yang lebih proporsional agar motivasi tersebut berdampak pada kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat Osing dan Kemiren di Banyuwangi.
Hanya saja, kata Rochsun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah spirit yang melekat pada Barong Ider Bumi sebagai aktualisasi diri individu masyarakat Using sebagai aktor itu merupakan anugerah atau sebagai hasil dari interaksi sosial.
Ketua Tim Penguji Prof Ishomuddin mengatakan budaya terbagai menjadi dua bagian, yakni budaya yang terkait agama (refleksi) dan tidak terkait dengan agama (reflaksi).
“Selama budaya itu fungsional, maka akan lestari,” ucapnya. Nilai-nilai dalam budaya itu dimanifestasikan dalam tradisi-tradisi sehingga keduanya saling bertautan.
Barong Ide Bumi merupakan upacara adat tahunan yang diselenggarakan masyarakat Using Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi yang diselenggarakan sejak 1830-an dan sampai saat ini masih tetap eksis serta bertahan karena kepatuhan masyarakat Using kepada "Weluri" .
Ujian Doktor Rochsun yang dipromotori Prof Ishomuddin dengan Ko promotor I Latipun dan Ko Promotor II Muslimin Machmud itu berhasil meraih nilai A dan lulus dengan predikat sangat memuaskan dengan Indeks Prestasi Komulatif 3,9.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel