Bisnis.com, SURABAYA—PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) akan menerapkan sistem booking online untuk layanan petikemas pada Maret mendatang guna meningkatkan arus petikemas yang ditarget tumbuh 5% tahun ini.
Direktur Utama TPS Joko Noerhudha mengatakan jika sebelumnya proses pengeluaran kontainer dilakukan secara manual atau melakukan pengurusan dokumen di kantor TPS. Namun nanti akan dilakukan uji coba sistem booking online sehingga pelanggan hanya perlu menunjukan kode bookingnya kepada petugas.
"TPS akan terintegrasi dengan sistem Job Order Delivery secara online seluruh instansi terkait seperti Karantina dan Bea Cukai sehingga pengguna jasa tidak perlu bersusah payah ke TPS," katanya saat konferensi pers, Kamis (25/1/2018).
Dia mengatakan setelah dilakukan uji coba nantinya dalam tahun ini akan diimplemantasikan secara total. Bahkan TPS akan menyiagakan 16 tenaga pandu yang akan standby secara real time 24 jam serta 2 unit tug boat untuk melayani bongkar muat.
"Dengan siaga penuh, maka bongkar muat akan cepat terlayani dan waiting time juga akan berkurang," katanya.
Public Relations TPS, M. Solech menambahkan melalui investasi teknologi informasi, diharapkan TPS bisa mencapai target total bongkar kuat petikemas tahun ini sebesar 1,38 juta TEUs yang terdiri dari 1,3 juta TEUs petikemas internasional dan sisanya domestik.
"Januari ini saja diproyeksi akan ada 102 kapal internasional dan 35 kapal domestik yang akan sandar dan bongkar muat di TPS," katanya.
Adapun sepanjang 2017, TPS mengalami peningkatan kinerja 5,3% dibandingkan 2016. Tercatat pada 2016 arus petikemas internasional mencapai 1,24 juta TEUs meningkat menjadi 1,3 juta TEUs.
"Pada tahun lalu rata-rata kunjungan kapal sekitar lebih dari 90 kapal internasional," katanya.
Solech menambahkan dengan berakhirnya kerja sama TPS dan Dubai World pada 2019, TPS tetap optimistis budaya kerja perusahaan serta layanan tidak akan berkurang justru akan lebih ditingkatkan lagi.
