Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN Targetkan TWI/2018 Lahirkan Anak Usaha Multifinance

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan pada tahun ini perseroan sudah mampu membentuk dua anak usaha baru melalui aksi akuisisi maupun pembentukan perusahaan joint venture.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan pada tahun ini perseroan sudah mampu membentuk dua anak usaha baru melalui aksi akuisisi maupun pembentukan perusahaan joint venture.

Direktur BTN, Mahelan Prabantarikso menegaskan bahwa untuk pembentukan dua anak usaha baru tersebut yang paling cepat bisa direalisasikan dalam waktu dekat adalah perusahaan multifinance.

"Untuk tahun ini minimal dua anak usaha dulu yang akan dibentuk. [Dari dua itu] yang pasti multifinance dahulu. Kami upayakan sesuai prosedur pada Triwulan I sudah terbentuk," tuturnya kepada Bisnis, Selasa (23/1/2018).

Anak usaha baru yang bergerak di bidang multifinance tersebut merupakan rencana akusisi PT Danareksa Finance. "Untuk multifinance, sementara ini, namanya nanti masih sama yakni Danareksa Finance," ujarnya.

Menurutnya perusahaan multifinance yang diakuisisi tersebut nantinya bakal diarahkan untuk fokus pada pembiayaan perumahan dengan target nasabah yang di sasar adalah masyarakat yang tidak termasuk dalam target program KPR bersubsidi dari pemerintah.

Melalui Danareksa Finance, bank dengan kode emiten BBTN itu akan menjangkau kelompok nasabah segmen tersebut melalui akad sewa-beli.

Adapun untuk satu anak usaha lagi yang diharapkan juga dapat terbentuk tahun ini, yakni asuransi jiwa, saat ini prosesnya masih menunggu rencana pembenahan perusahaan asuransi BUMN oleh Kementrian BUMN, sehingga sementara ini ditunda dulu.

"Tahun lalu sebenarnya ditargetkan minimal berdiri anak perusahaan asuransi jiwa, namun dikarenakan ada kebijakan pembenahan proses holding asuransi yang saat ini tengah dilakukan oleh Kementrian BUMN, maka sementara ditunda dahulu. Jadi untuk asuransi jiwa sepertinya belum memungkinkan dilakukan di Triwulan I/2018," terangnya.

Kemudian, lanjut dia, ketika pembenahan proses holding tersebut sudah selesai, khusus untuk asuransi, nanti akan diajukan kembali ke pemegang saham dan berproses sesuai ketentuan. "Baru kemudian dapat beroperasi sebagai suatu entitas," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama BTN Maryono mengaku bahwa dirinya tetap optimistis atas rencana pembentukan anak usaha asuransi jiwa dan perusahaan pembiayaan bisa rampung pada akhir 2017.

Namun ternyata realisasi dari target tersebut hingga kini belum terwujud. Pasalnya, perseroan masih menghadapi sejumlah kendala seperti proses due dilligance yang masih terus dilakukan dan ada beberapa hal yang harus ditunggu seperti holding perbankan.

"Kalau asuransi jiwa nanti kami tunggu diizinkan oleh kementrian atau tidak, tetapi secara prinsip enggak ada masalah. Kami juga tengah mengejar perampungan anak usaha perusahaan pembiayaan dengan Danareksa," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper