Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Lembaga Pembiayaan di Bawah Target

Pertumbuhan pembiayaan multifinance hingga akhir 2017 mencapai 7,05% atau di bawah target awal yang ditetapkan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) yaitu pada kisaran 89%.

Bisnis.com, JAKARTA—Pertumbuhan pembiayaan multifinance hingga akhir 2017 mencapai 7,05% atau di bawah target awal yang ditetapkan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) yaitu pada kisaran 8—9%.

Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno mengatakan pertumbuhan pembiayaan pada tahun lalu tak mencapai target awal yang ditetapkan lantaran penjualan otomotif juga cenderung stagnan.

Data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan pada 2017, penjualan mobil hanya tumbuh sebesar 1,6%. Gaikindo mencatat penjualan mobil sepanjang 2017 mencapai 1,07 juta unit, sedangkan penjualan pada 2016 mencapai 1,06%.

Adapun, data yang dirilis Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) menunjukkan penjualan sepeda motor ke diler atau wholesales sepanjang 2017 mencapai 5,886 juta unit atau turun 0,76% jika dibandingkan capaian tahun sebelumnya yaitu 5,931 juta.

“Segmen otomotif masih berkontribusi besar terhadap total pembiayaan yang disalurkan multifinance. Sehingga, lesunya penjualan otomotif sangat mempengaruhi pertumbuhan pembiayaan,” kata Suwandi kepada Bisnis, Selasa (23/1/2018).

Selain itu, dia menuturkan, masa kerja pada akhir tahun 2017 juga relatif lebih singkat. Hal itu menyebabkan proses pemasaran tidak dapat optimal. Meski realisasi pembiayaan dibawah dari target awal yang ditetapkan, tetapi dia menyatakan pertumbuhannya masih lebih tinggi jika dibandingkan capaian pada 2016 dengan angka pertumbuhan sekitar 6%.

Menurutnya, meski pembiayaan otomotif pada tahun lalu sulit tumbuh tinggi, tetapi sebagian besar perusahaan pembiayaan tidak berupaya untuk melonggarkan kebijakan dalam penyaluran pembiayaan, dan tetap selektif dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah.

Hal itu dilakukan untuk menjaga kualitas pembiayaan dan mencegah kenaikan rasio kredit bermasalah atau nonperforming financing (NPF). Data yang dirilis OJK menunjukkan rasio NPF perusahaan pembiayaan hingga akhir 2017 berada pada kisaran 2,96% atau mengalami perbaikan jika dibandingkan rasio NPF pada akhir 2016 yaitu 3,26%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper