Bisnis.com, JAKARTA – Persatuan Pasar dan Warung Tradisional (Pesat) Jawa Barat membenarkan akan adanya aksi pemogokan produksi dan berjualan daging ayam pada Jumat-Minggu (19-21/1/2018) di area Bandung Raya.
Iim Ruhimat, Ketua Koperasi Pesat Bakti Bangsa, mengatakan pemogokan produksi dan berjualan daging ayam ini akan dilakukan para peternak ayam, broker, bandar, pemotong, pedagang, supplier. Dia menambahkan Pesat dalam hal ini mewadahi para pedagang dan bandar ayam yang berkeinginan untuk berhenti sejenak .
“Biar ada perhatian dari pemerintah karena harga ayam sudah hampir empat bulan tinggi sekali jadi para pedagang merugi,” jelas Iim ketika dihubungi Bisnis lewat sambungan telepon, Rabu (17/1/2018).
Dia menjelaskan harga jual ayam di pasar saat ini berkisar Rp35.000-Rp36.000 per kilogram. Sementara itu, untuk membeli ayam di pihak peternak sudah mencapai Rp22.000-Rp23.000. Padahal, ujarnya, sempat ada audiensi dengan pedagang, bandar dan peternak oleh pemerintah pada Agustus 2015 tentang harga ayam yang disepakati.
“Harga ayam itu maksimal Rp20.000 hidupnya, antara Rp18.000-Rp20.000 [per kilogram], pokoknya Rp20.000 ke bawah. Sekarang sudah berjalan dua tahun, bahkan tidak ada audiensi juga, tidak ada pertemuan antara bandar, pedagang, penjual ayam hidup, tidak ada. Makanya ayam sekarang melambung sampai Rp23.000,” jelasnya.
Kondisi harga ayam ini membuat pedagang merugi karena pedagang kesulitan memeroleh keuntungan dari margin harga yang tipis. Ditambah ada biaya-biaya lain dari mata rantai yang membuat margin semakin besar ketika sampai di pedagang.